Santri Cirebon Wakili Indonesia Lomba MHQ 30 Juz Tingkat Internasional di Mesir

Santri Cirebon Wakili Indonesia Lomba MHQ 30 Juz Tingkat Internasional di Mesir

CIREBON-Nur Mohamad Fauzi bikin bangga Cirebon. Ia menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) atau perlombaan menghafal Alquran 30 juz tingkat internasional di Mesir. MHQ diselenggarakan Kementerian Wakaf Mesir. Diikuti delegasi 60 negara. Nur Mohamad Fauzi (20) warga Desa Gagasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, itu ada di dalamnya. Anak sulung dari 5 bersaudara itu merupakan mahasiswa tingkat 1 di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Jejak pria yang biasa disapa Fauzi itu ke lomba hafal Quran tingkat dunia dimulai dari Cirebon. Selama 6 tahun, Fauzi menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Abu Manshur, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru. “Kami bangga punya anak didik yang bisa ambil bagian di lomba itu,” jelas Pengasuh Ponpes Abu Manshur H Moh Alimudin Lc. Alimudin menjelaskan, santrinya itu lolos setelah proses seleksi yang diikuti sekitar 7.000 mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Alumni MAN 1 Cirebon itu memang memiliki hafalan yang bagus. Tuntas 30 juz. Selain Fauzi, kata Alimudin, ada juga 3 mahasiswa lainnya asal Indonesia yang lolos seleksi. Ketiganya berasal dari luar Cirebon. Di Universitas Al Azhar, Fauzi menekuni kuliahnya di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir. Alimudin mengaku, belum mengetahui hasil dari perlombaan santrinya karena masih berlangsung. Dirinya mengatakan, selama menjadi santri di Abu-Manshur, anak pasangan Budi Rosmadi (50) dan Carwini (46) itu merupakan pribadi yang rajin dan bersungguh-sungguh. Kedua adik Fauzi, Zacky Yudin Ahmad (17) dan Nabilah Hapsyari (15), juga mengikuti jejak sang kakak dengan menjadi santriwan dan satriwati di Ponpes Abu Manshur. Bahkan, Zacky sudah dapat menghafal 22 juz. Ponpes Abu Manshur sendiri memang membiasakan keseharian para santrinya untuk membaca Alquran dan menghafalnya. “Waktu di sini memang anaknya (Fauzi, red) rajin dan sungguh-sungguh. Artinya bisa mengatur waktu dan cerdas. Adiknya Fauzi yang laki-laki (Zacky, red) juga sudah 22 juz. Sebelum lulus atau kelas 12, Insya Allah adiknya selesai hafalannya,” ujar Alimudin kepada Radar Cirebon. Alimudin menambahkan, santrinya itu memang kerap mengikuti lomba. Fauzi pernah menjadi terbaik III MHQ 20 juz putra tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2015 dan Juara 1 Cerdas Cermat PAI tingkat SMA pada tahun 2016 lalu. “Kemudian terbaik 1 Cabang MHQ 30 juz putra tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2016, juara 2 MHQ lomba keterampilan agama Islam sewilayah 3 Cirebon tahun 2017, Santri Teladan Peringkat 1 Ponpes Abu Manshur tahun 2017. Dan masih banyak lagi prestasinya,” paparnya. Fauzi sendiri kuliah di Universitas Al Azhar Mesir lewat program beasiswa yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia. Alimudin mengatakan, Fauzi terpilih kuliah di Al Azhar setelah mengikuti seleksi yang diikuti sekitar 6.000 calon mahasiswa asal Indonesia yang mengikuti seleksi untuk bisa masuk ke Al Azhar lewat program beasiswa. Radar Cirebon juga mewawancarai Budi Rosmadi dan Carwini, orang tua Fauzi. Carwini menuturkan, prestasi demi prestasi yang diraih Fauzi merupakan berkah dari bimbingan dan pembelajaran di pesantren selama 6 tahun. Carwini berharap ilmu yang diperoleh anaknya dapat bermanfaat dan menjadikannya pribadi yang selalu bertawakal kepada Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: