Transaksi Tunai di BI Meningkat

Transaksi Tunai di BI Meningkat

CIREBON - Aktivitas ekonomi jelang penutupan semester I 2010 cenderung bergairah. Ini tak lain didorong momentum tahun ajaran baru dan pencairan gaji ke-13, hingga menyebabkan peningkatkan nilai transaksi tunai di Bank Indonesia (BI) Cirebon. “Peningkatan transaksi tunai khususnya di dukung oleh peningkatan uang keluar (outflow) dari BI,” kata Analis Muda Senior BI Cirebon, Beny Wicaksono, Senin (27/9). Ia membeberkan rata-rata outflow harian naik hingga 326,05 persen. Peningkatan outflow merupakan akibat perputaran transaksi ekonomi yang cukup tinggi pada triwulan laporan seperti pembayaran uang sekolah dan pencairan gaji ke-13. Di sisi lain, lanjut Beny, rata-rata harian uang masuk (inflow) ke BI juga meningkat 3,74 persen. Peningkatan inflow terutama berupa uang tidak layak edar, tidak terlepas dari peningkatan uang keluar BI. “Secara keseluruhan terjadi penurunan net inflow uang ke BI yang menandakan bahwa uang tunai yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding dengan periode sebelumnya,” terangnya. Beny menyebutkan pada triwulan laporan rata-rata harian outflow mencapai Rp11,47 miliar, dan rata-rata harian inflow sebesar Rp24,95 miliar. Secara harian rata-rata terjadi net inflow sebesar Rp13,48 miliar. Sedangkan untuk transaksi non-tunai seperti rata-rata transaksi harian kliring, terang Beny, di wilayah Cirebon mengalami penurunan volume warkat dan nominal. Penurunan disinyalir disebabkan oleh banyaknya transaksi non-tunai dalam jumlah besar sehingga transaksi lebih banyak menggunakan real time gross settlement (RTGS). Beny menyebutkan rata-rata harian nilai transaksi kliring pada triwulan II 2010 sebesar Rp46,85 miliar atau turun 15,49 persen dibanding triwulan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada volume kliring yang turun hingga 12,47 persen dari 2.359 lembar menjadi 1.994 lembar. “Penurunan juga terjadi pada penolakan cek atau BG kosong baik volume maupun nilainya hingga mencapai 11,91 persen (volume) dan 11,05 persen (nilai),” bebernya. Sementara itu peningkatan outflow di penutupan semester I 2010, juga berlanjut pada momen Idul Fitri 2010. Seperti diterangkan Deputi PBI Sistem Pembayaran dan Managemen Intern, Marjuki Ismail, stok uang yang diserap publik pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini senilai kurang lebih Rp1,7 triliun. Menjadikan outflow meningkat tajam hingga 50 persen dibanding tahun 2009 pada moment yang sama. “Sebenarnya untuk outflow dari BI Cirebon akan meningkat selama Ramadan 2010, sudah bisa terlihat sejak kami menyiapkan stok uang pecahan kecil (UPK, red) lebih banyak 4 kali lipat dibanding stok UPK tahun 2009,” ujarnya. (ron)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: