Pelaksana Proyek Sisakan Utang, Jembatan Gantung Kempek Diresmikan
CIREBON-Pelaksana proyek pembangunan jembatan gantung di Desa Kempek Kabupaten Cirebon disebut masih meninggalkan utang. Jumlahnya mencapai Rp35 juta lebih. Hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Kempek Imron Rosadi saat ditemui Radar Cirebon. Menurutnya, utang tersebut merupakan akumulasi dari laporan-laporan masyarakat sekitar yang selama ini belum terselesaikan urusannya dengan pelaksana proyek. “Angkanya sekitar Rp35 juta lebih. Tapi untuk angka pastinya nanti warganya langsung saja yang menyampaikan. yang saya tahu hanya yang sebagian saja yang melapor ke saya,”ujar Imron. Dikatakan Imron, jumlah paling besar adalah utang yang ada di material bangunan dan warung makan serta jajanan yang jumlahnya sekitar Rp25 juta. Angka tersebut, lanjut Imron, belum ditambah sewa kontrakan dan sewa mesin las yang juga ternyata belum dibayar oleh pelaksana proyek. “Jumlahnya cukup besar untuk warga kami yang di pedesaan seperti ini. Ini saya sampaikan di forum maksudnya agar pihak pemerintah juga tahu apa yang terjadi di lapangan dan bisa disampaikan ke pelaksana proyek agar segera menyelesaikan urusannya dengan warga,” imbuhnya. Ditegaskan Imron, dirinya tidak mau ada warganya menjadi pihak yang dirugikan dari pembangunan yang dilakukan pemerintah akibat kelakuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia meminta ada upaya penyelesaian yang segara dilakukan agar warganya bisa menerima hak yang selama ini diharapkan. Sementara itu, Senin (15/4), menjadi sejarah baru buat warga Blok Penangisan Desa Kempek. Itu, setelah anggota DPR RI Yoseph Umarhadi secara simbolis meresmikan jembatan gantung yang nantinya akan menghubungkan Desa Kempek dan Desa Kedungbunder. Yoseph tidak hadir sendiri, saat itu ia didampingi perwakilan BPJN wilayah VI Kementerian PUPR Apri Artoto. Menurut Yoseph, ada beberapa pertimbangan jembatan tersebut dipilih untuk diposisikan dan dipasang di Desa Kempek, yakni untuk membantu mobilitas warga, meningkatkan perekonomian dan yang paling penting adalah membuka peluang desa tersebut untuk menggenjot potensi yang ada. “Saya minta ini dijaga dengan baik, tidak mudah untuk mendapatkan bantuan jembatan ini dari pemerintah pusat. Proposal yang kita ajukan bersaing dengan wilayah lain, tapi saya berhasil kawal dan akhirnya terealisasi di Cirebon,” bebernya. Setelah Kempek, pihaknya juga sudah mengagendakan untuk meresmikan Jembatan Gantung Ciledug yang rencananya sesuai jadwal akan selesai pada Mei mendatang. Sedangkan, Perwakilan BPJN wilayah VI Kementerian PUPR Apri Artoto dalam kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah pada tahun2018 sediktinya sudah membangun 300 jembatan. Dua diantaraya ada di Cirebon yakni Jembatan Ciledug dan Jembatan Kempek. Apri meminta masyarakat mengikuti arahan penggunaan jembatan agar jembatan tersebut awet dan bisa dinikmati degan waktu yang relative lebih lama. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: