Pembuatan Dapur Umum Pemilu Jadi Polemik Warga

Pembuatan Dapur Umum Pemilu Jadi Polemik Warga

CIREBON-Sejumlah pihak menghembuskan wacana untuk membuka dapur umum, baik di sekitar TPS ataupun di masjid-masjid di sejumlah daerah, tak terkecuali di Kabupaten Cirebon. Namun, wacana keberadaan dapur umum tersebut, mendapat penolakan dan dikhawatirkan akan membuat situasi tidak kondusif. Terlebih, dapur umum tersebut dibuat di puncak tahun politik, saat suhu politik tengah menghangat. Sehingga, sangat sulit memisahkan wacana pembuatan dapur umum tersebut dari agenda politik. Aktivis Cirebon Timur, Sandy saat dihubungi Radar Cirebon menuturkan, jika keberadaan dapur umum tersebut harus dilihat dan dipahami bukan sebagai aksi atau manuver politik. “Sebenarnya sah-sah saja. Tidak ada larangan selama tidak menggiring dan mengajak untuk mendukung salah satu pihak. Kan harus kembali ke niat awalnya, yakni untuk menekan angka golput. Bukan untuk dukungan. Saya kira tidak masalah jika tujuannya demikian,” ujarnya, (16/4). Namun menurutnya, akan sangat berpotensi menimbulkan gesekan jika ternyata dapur umum tersebut dijadikan media untuk melakukan penggalangan massa demi mendukung salah satu pihak peserta Pemilu 2019. “Jika kemudian tujuan mulia tersebut menjadi pragmatis, tentu jadi tidak baik. Nantinya pasti akan rawan gesekan dan akan banyak konflik di lapangan. Apalagi, saya baca penolakan keberadaan dapur umum ini terjadi di beberapa wilayah, tidak hanya di Cirebon,” imbuhnya. Ia pun mengajak momen puncak dalam tahun politik kali ini, dijadikan momentum untuk bersatu dan sama-sama melakukan introspeksi diri, sehingga akan lebih mudah bagi siapapun pemenang pemilu untuk merajut kembali situasi yang sudah terbelah, selama kurang lebih delapan bulan terakhir dan meneruskan pembangunan. “Kita sudah di garis finish. Kita sudahi ketegangan ini. Waktunya kita bersatu dan kembali bersama membangun. Kalau terus berkonflik yang rugi kita sendiri. Sudah waktunya kita mengejar ketertinggalan dari negara-negara luar,” bebernya. Sementara itu, salah seorang warga, Salimin yang ditemui Radar Cirebon mengaku tidak mengetahui pemasangan spanduk penolakan dapur umum tersebut. Menurutnya, keberadaan spanduk tersebut, baru diketahui pagi harinya dan tidak diketahui dipasang oleh siapa. “Sore itu belum ada sampai malam. Paginya baru ada. Mungkin dipasangnya sewaktu dini hari,” tuturnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: