Warga GSI Diserang DBD, Minta Dinkes Segera Fogging

Warga GSI Diserang DBD, Minta Dinkes Segera Fogging

CIREBON-Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menyerang warga. Dia adalah Fariz Insan Purnama warga Perum GSI RT 01/RW 02 Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber. Sejak 15 April lalu, Fariz terserang wabah DBD. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon pun diminta melakukan fogging di pemukiman setempat. Itu dilakukan untuk memutus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Syamsuri, salah seorang warga GSI mengakui, salah satu warga GSI terkena DBD. Saat ini, korban telah dirawat inap di Rumah Sakit Permata Kedawung. “Sudah 8 hari ini (sejak 15 April), tetangga saya Fariz yang terserang DBD dirawat di RS Permata. Sedangkan mulai sakit itu tanggal 13 April,” ujar Syamsuri kepada Radar Cirebon, kemarin (22/4). Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon itu menyampaikan, kondisi Fariz dari hasil laboratorium, trombositnya turun drastis sampai 41.000. Setelah mendapat penanganan medis, kondisi Fariz berangsur membaik. “Masa kritis itu sudah dilewati,” jelasnya. Untuk menghindari terjadinya korban DBD lagi, sambung Syamsuri, pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging sesegera mungkin. “Permintaa ini juga berdasarkan surat dari pihak rumah sakit untuk memutus kembang biak jentik nyamuk Aedes Aegypti,” tuturnya. Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana MKes mengaku, sudah mendapatkan laporan tersebut. Rencananya, fogging akan dilakukan sesegera mungkin. “Rencananya besok (hari ini, red), sudah kita jadwalkan,” ucapnya. Menurutnya, fokus penyelesaian terhadap kasus DBD bukan hanya pada fogging, tetapi lebih kepada kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk ditambah pemberian bubuk abate. \"Selain melakukan pemberantasan sarang nyamuk melakukan 3M (menguras, mengubur dan menutup), pemeliharaan ikan pemakan jentik pada tempat penampungan air dan menanam pohon atau bunga lavender sebagai pencegahan secara biologi,\" jelasnya. Lebih lanjut disampaikan Nanang, pemberantasan dengan melakukan  fogingisasi itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak membunuh telor atau jentik-jentik nyamuk. Sedangan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tujuannya untuk membunuh jentik-jentik yang nantinya akan menjadi nyamuk dewasa. \"Jadi sekali lagi, kalau masyarakat sadar untuk selalu menutup dan menguras penampungan air, minimalnya dalam satu minggu itu 2 kali dan mendaur ulang barang-barang bekas. Maka, penyebaran DBD dapat dihindari,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: