Diduga Timses Jegal Surat Suara Pilwu

Diduga Timses Jegal Surat Suara Pilwu

PALIMANAN – Warga Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, mencurigai tim sukses salah satu pasangan calon kuwu melakukan kecurangan, dengan menjegal surat suara. Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun Radar, ada dua calon kuwu yang akan bertarung. Kandidat nomor urut satu, H Makad warga Blok Madu Kulon, dan kandidat nomot urut dua, yakni H Wardaya, warga Blok Gunung Santri. Diduga tim sukses yang melakukan kecurangan berasal dari kandidat nomor urut satu berinisial Al dan Us. Mereka mengambil surat undangan yang sudah dibagikan oleh tim panitia 11 kepada warga yang nantinya akan ditukar dengan kartu pemilih. “Penjegalan suarat suara tersebut diketahui dilakukan oleh timses calon kuwu di Blok Karang Desa. Undangan sudah di bagikan oleh tim 11, tapi malah diambil kembali, yang jelas-jelas mereka bukan panitia tim 11. Dan saya lihat dengan mata kepala saya sendiri,” ucap Maskari (47), warga setempat kepada Radar, Jumat (3/5) Menurutnya, hal tersebut terasa janggal. Apalagi, saat timses AI ditanya, mereka menjawab calon nomor satu yang bakal maju nanti, dikhawatirkan kalah. Melihat kejadian ini, warga segera melaporkan ke aparat kepolisian. “Ini sangat merugikan calon nomor dua, jadi kami laporkan ke Polsek Palimanan,” terang pendukung pasangan nomor dua itu. Dirinya menduga, apa yang dilakukan timses calon nomor satu adalah upaya pengondisian suara saat pilwu berlansung. “Ratusan surat suara yang ditarik dari oleh timses kepada warga ditarik, ini kan aneh, tidak mungkin tidak ada misi di balik itu,” tandasnya. Hal senada pun diungkapkan Popo (28). Dia mengatakan, pasca pembagian surat undangan oleh tim 11, timses calon urut nomor satu justru menarik surat tersebut dengan alasan yang tidak jelas. “Kecurangan ini menjadi konstelasi politik di Desa Kepuh semakin memanas, karena diduga dilakukan oleh orang yang memiliki kepentingan,” jelasnya. Dengan kejadian seperti ini, masyarakat Desa Kepuh merasa kecewa dengan tindakan yang tidak fair dari salah satu calon kuwu. “Kalau takut kalah dengan menggunakan cara-cara yang kotor lebih baik tidak usah maju lagi,” paparnya. Sementara itu, Camat Palimanan Nawita membenarkan, adanya kejadian tersebut. Rencananya, pihaknya dalam segera menyelesaikan persoalan tersebut dengan melibatkan muspika, yakni kapolsek, danramil dengan menghadirkan panitia pilwu dan kedua calon kuwu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena pada prinsipnya Desa Kepuh merupakan desa yang paling kondusif.   Dihubungi secara terpisah, Ketua Panitia Pilwu Desa Kepuh Dedi Supriyadi, juga membenarkan kajadian itu. “Kini semuanya sedang diurus dengan melibatkan beberapa muspika agar tidak ada gejolak yang lebih jauh lagi,” katanya. Adapun surat undangan yang telah diambil timses Al dan Us, sudah dikembalikan dan dibagikan lagi kepada masyarakat desa setempat. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: