Tiga Instansi Diminta Rembukan Bahas Pohon Tumbang
CIREBON-Hujan deras dan angin kencang menjadi ancaman bagi masyarakat Kota Cirebon. Terutama mereka yang berada di kawasan rawan pohon tumbang. Dari kejadian tiga hari berturut-turut, tercatat sejumlah kerugian material. Yakni kerusakan bangunan dan sebuah mobil yang tertimpa dahan pohon. Menyoal banyaknya kejadian pohon tumbang, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon Hanry David mengaku sudah berupaya mencegah. Pengecekan dan pemeliharaan pohon pohon yang berada di sisi jalan secara berkala. Pengecekan dilakukan dengan melihat kondisi pohon secara kasat mata karena tidak memiliki peralatan untuk melihat kualitas kayu. Ia menolak mengaitkan minimnya pencegahan dengan banyaknya kejadian pohon tumbang. “Jadi ini lebih banyak karena faktor alam. Hujan dan angin kencang. Pohon tumbang itu tidak bisa diprediksi,” katanya kepada Radar Cirebon. Dia melanjutkan, pohon yang tumbang secara fisik batangnya terlihat masih kuat. Dalam melakukan pengelolaan dan pemeliharaan pohon yang berada di sisi jalan, tupoksi akan hal itu harus diperkuat. Selain itu, dirinya juga meminta agar masyarakat lebih waspada saat melintas di jalan yang rawan pohon tumbang. Terlebih saat hujan diguyur hujan yang disertai angin kencang. Sebagai bentuk penggantian atas kerugian yang ditimbulkan, dia mengusulkan agar pemerintah daerah menyediakan asuransi bagi warga yang terdampak pohon tumbang. “Pemda harusnya punya asuransi untuk melindungi masyarakat yang terdampak harta bendanya oleh pohon tumbang,” ujarnya. Di lain pihak, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) justru menilai minimnya pencegahan pohon tumbang. Terlihat dari kejadian tiga hari berturut-turut, di mana pohon yang tumbang sudah dimakan usia. Kepala KPBD Kota Cirebon Ir Agung Sedijono meminta beberapa instansi untuk bekerja sama. “Ini tiga hari beturut-turut mulai Sabtu, Minggu dan Senin. Jadi harus ada pencegahan, nggak bisa diam saja,” tegas dia. Pohon tumbang di tiga lokasi ini, kata Agung, penyebabnya karena termakan usia. Justru yang menjadi pertanyaan dia, bagaimana ke depan pemkot mendata pohon yang masuk kategori usia tua. Sehingga dapat dilakukan peremajaan dan perawatan. Atas kondisi ini, Agung menyarankan kepada dinas terkait untuk bisa duduk bersama membahas tentang perapihan pohon. Setidaknya mengurangi dedaunan, sehingga beban pohon tidak terlalu berat. Di sepanjang ruas jalan di Kota Cirebon jenis pohonnya didominasi angsana dan pohon jaran. Yang kebanyakan sudah berumur. Penanganan pohon tumbang ini, menurut dia, perlu duduk bersama antara dinas perhubungan, DPUPR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan KPBD. Dari pertemuan itu, diharapkan bisa dijadwalkan untuk langkah perapihan pohon. (awr/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: