Sefti Sebut Fathanah dan LHI Teman Kuliah

Sefti Sebut Fathanah  dan LHI Teman Kuliah

JAKARTA - Teka-teki hubungan pertemanan antara Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) diungkap oleh Sefti Sanustika. Istri Fathanah itu menyebut kalau keduanya mulai saling kenal sejak kuliah. Hubungan pertemanan yang cukup lama itu membuat keduanya berkawan akrab hingga kini. \"Teman dekat, teman kuliah,\" ujarnya saat menjenguk Fathanah di gedung KPK kemarin. Meski mereka berteman akrab, Sefti yang tampak cantik dengan baju dan kerudung warna merah muda itu mengaku tak terlalu mengenal LHI. Namun, dia tidak mau mengomentari terlalu dalam hubungan keduanya. Begitu juga saat disinggung mengenai kasus yang menimpa suaminya. Sefti yang datang ke KPK sekitar pukul 10.00 WIB itu mengatakan keluarganya tetap bersabar. Dia mengikuti anjuran suaminya untuk menganggap apa yang menimpa pada keluarga mereka sebagai bentuk cobaan dan usaha untuk menzalimi. \"Seperti yang bapak bilang. Kami berdoa saja,\" akunya. Ibu satu anak itu sendiri sudah dua kali diperiksa oleh para penyidik KPK. Saat itu, Sefti dianggap tahu, melihat, atau mendengar pencucian uang yang dilakukan oleh suaminya. Dugaannya, Fathanah menggunakan uang hasil kejahatan untuk membeli barang namun diatasnamakan orang lain. Saat disinggung mengenai harta Fathanah yang begitu banyak, Sefti menjelaskan bahwa semua itu didapat dari keringat suaminya sendiri. Versinya, Fathanah adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Namun, dia tidak menjelaskan dengan rinci bidang usahanya. \"Tanyakan kepada Bapak saja,\" pintanya. Bagaimana dengan sikap Fathanah yang gampang \"membuang\" uang untuk wanita lain? Sefti mengaku pasrah dan tidak merasa ditipu Fathanah. Dia memilih untuk percaya kepada perkataan suaminya yang menyebut semua perempuan itu sebagai teman. Termasuk fasilitas plus seperti mobil, uang, atau perhiasan jika menjadi teman suaminya. \"Enggak (tertipu, red). Bapak baik kok orangnya. Baik banget malah. Tetap berpikir positif saja,\" tandasnya. Lantas dia menyebut kalau hingga saat ini dia adalah satu-satunya istri Ahmad Fathanah. Alasannya, saat meminang dirinya, pria asal Makassar itu mengaku duda. Kepada wartawan, dia juga mengaku mengenal beberapa teman perempuan Fathanah. Siapa saja? Dia tidak memberikan rincian. Yang pasti, dia berharap setelah ini tak ada lagi yang menggoda suaminya. \"Kalau mereka wanita baik-baik, wanita terhormat, dan punya moral, saya rasa itu semua tidak akan terjadi,\" tegasnya. Meski mengaku legowo dan percaya pada suaminya, Sefti ternyata sempat melabrak Tri Kurnia Rahayu. Maklum, Tri adalah teman dekatnya sendiri. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya itu telah menusuk dari belakang. Tidak mau terus menjadi polemik, Rabu (8/5) dia menyatroni rumah Tri. \"Dia minta maaf sambil nangis-nangis,\" tuturnya. Setelah itu, dia mengaku lega karena Tri sudah menjelaskan semuanya. Dia juga meyakinkan pada Sefti kalau hubungannya dengan Fathanah hanya sebatas teman. Seperti diberitakan sebelumnya, Tri juga mendapat hadiah dari Fathanah berupa mobil Honda Freed. Namun, mobil tersebut sudah disampaikan ke lembaga antirasuah dan disita. Sebelum Tri melaporkan pemberian itu, ada perempuan lain yang terlebih dahulu mengembalikan mobil. Dia adalah Vitalia Shesya, seorang model yang mendapat Honda Jazz dan jam tangan mewah. Belakangan diketahui kalau hadiah itu tidak gratis, Fathanah pernah mencoba mempersunting Vitalia. PALING LAMBAT EKSEKUSI MOBIL LHI BESOK Terpisah, usai menjadi pembicara di seminar Upaya Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Ketua KPK Abraham Samad memastikan pihaknya bakal melanjutkan upaya eksekusi mobil milik LHI. Dia mengatakan tak ada kompromi untuk penyitaan. \"Akan ada usaha represif. Targetnya 1-2 hari ke depan mereka (PKS) harus menghormati hukum,\" tuturnya. Dia yakin, PKS akan konsisten dengan pernyataannya untuk tidak menghalangi upaya pengamanan aset. Samad menyindir kalau PKS memahami hukum, harusnya mematuhi hukum tersebut. Apalagi, sebagai partai yang mengaku memiliki kesadaran akan hukum, tak ada alasan bagi PKS untuk tak menghormati hukum. KPK sebenarnya bisa memperkarakan pihak yang mencoba menghalang-halangi penyidik. Itu tertuang pada Pasal 212 KUHP yang membicarakan tentang menghalangi petugas dalam menjalankan kewenangan yang sah. Namun, Samad belum berpikir untuk menggunakan pasal itu. \"Belum berpikiran ke pasal,\" tegasnya. Dia juga menjelaskan kalau pengusutan dugaan suap dalam pengaturan kuota impor daging akan meminta keterangan pada Hilmi Aminuddin dan Anis Matta. Dua orang top di PKS itu rencananya bakal diperiksa dalam waktu dekat. Terkait hal itu, Samad menegaskan pemanggilan mereka tak ada kaitannya dengan partai, tetapi pribadi. (dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: