Majukan Bisnis Perempuan Indonesia, IWAPI Gandeng GOJEK

Majukan Bisnis Perempuan Indonesia, IWAPI Gandeng GOJEK

BANDUNG – GOJEK, perusahaan penyedia layanan mobile on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi, bekerjasama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggelar pelatihan GOJEK Wirausaha. Tujuannya untuk meningkatkan skala dan kapasitas pengusaha perempuan dalam ekonomi digital di Indonesia. Dalam sesi rapat kerja daerah (rakerda) IWAPI Jawa Barat di Bandung, GOJEK memberikan pembekalan praktis berbisnis secara tatap muka kepada 150 pelaku UMKM anggota agar dapat mendayagunakan teknologi untuk meningkatkan skala bisnis serta memperluas pangsa pasar. GOJEK bangga bisa mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan IWAPI. Tentunya karena jangkauan IWAPI sudah mencapai 32 provinsi. Saat ini anggota IWAPI sudah mencapai lebih dari 30 ribu perempuan pengusaha di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dan antusiasme untuk terus maju dan berkembang dari para pelaku usaha. “Setelah melaksanakan beberapa kali pelatihan GOJEK Wirausaha di Bandung, kami melihat antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM yang tergabung dalam beberapa komunitas dan asosiasi di Jawa Barat,” ujar Wildan Kesuma, Head Regional Corporate Affairs GOJEK. Sebagai aplikasi yang mendorong pertumbuhan UMKM, GOJEK terus berupaya menciptakan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia. “GOJEK Wirausaha merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pelaku UMKM. Materi yang diberikan dirancang khusus untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Seperti memasarkan produk, serta mengatur keuangan. Selain itu, kami membantu para UMKM agar langsung dapat memanfaatkan platform digital melalui GO-FOOD dan GO-PAY, sehingga mereka lebih mudah naik kelas,” ujar Wildan. Kegiatan pelatihan sesuai dengan ruang lingkup dari nota kesepakatan yang ditandatangani Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan GOJEK dan GO-PAY di akhir bulan Mei 2019 lalu. Ruang lingkupnya adalah pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan. Perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan GOJEK terhadap pelaku UMKM sangat tinggi. Itu karena UMKM memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Mengingat, lebih dari 98 persen aktor ekonomi Jawa Barat adalah UMKM. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, GO-FOOD kini telah berkembang menjadi layanan pesan antarmakanan daring nomor satu di Indonesia dan Asia Tenggara dengan menggandeng hampir 400.000 mitra merchant. Di mana, 96 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM kuliner. GO-FOOD kini menguasai pangsa pasar online food delivery di Indonesia yang mencapai 80 persen atau minimal empat kali lipat lebih besar dari penyedia layanan sejenis. Hal ini juga didukung kuat oleh jumlah order GO-FOOD yang tumbuh tujuh kali lipat dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, dengan memanfaatkan GO-PAY sebagai aplikasi pembayaran non-tunai paling populer di Indonesia, pelaku UMKM dapat sangat terbantu karena beberapa manfaatnya. Wildan mengatakan, trend perkembangan GO-FOOD di tingkat nasional juga terlihat di Jawa Barat dengan jumlah order yang tumbuh tiga kali lipat dalam periode 2017-2018. Di wilayah ini, jumlah merchant GO-FOOD pun telah tumbuh hampir tiga kali  lipat dalam periode yang sama. “Para merchant UMKM yang bergabung dengan GO-FOOD secara nasional termasuk di Jawa Barat rata-rata mengalami peningkatan omzet 3,5 kali lipat sejak mereka bergabung,” terangnya. (rls)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: