Inisiatif Swasta Mendirikan Kantung Parkir di Gunungsari

Inisiatif Swasta Mendirikan Kantung Parkir di Gunungsari

CIREBON-Kurang lebih hampir setahun sudah kantung parkir di Jalan Cipto tepatkan di samping BCA Gunungsari berdiri. Luas tanah yang mampu menampung kurang lebih 30-35 mobil atau bus mini. Bagaimana kiprahnya? Kehadiran kantung parkir  ini sedikit banyak jadi solusi. Sisi kiri Jl Dr Cipto Mangunkusumo tak lagi dipadati kendaraan. Meski ada saja yang tetap memilih parkir di badan jalan. Maklum di situ ada ikon kuliner Cirebon yakni, Nasi Jamblang Mang Doel dan Nasi Lengko H Barno. Peluang ini dimanfaatkan salah seorang pengusaha. Ia mendirikan kantung parkir. Tertulis jelas papan nama ”Area Parkir Empal Gentong dan Jamblang Mangdul dan Umum”. Sepintas terlihat bahwa kantung parkir ini disediakan dari salah satu pemilik rumah makan ikonik itu. Nyatanya, kepemilikannya dimiliki pribadi. Perusahaannya asal Jakarta. Aan M selaku Supervisor Kantung Parkir Gunungsari menyebutkan, kehadiran kantung parkir ini karena keinginan pimpinannya medukung program Pemerintah Kota Cirebon untuk mengurangi kemacetan di Jl Dr Cipto Mangunkusumo. \"Inisiatifnya ini dari bos saya. Tadinya di sini kan macet karena bahu jalan dipakai parkir,\" tuturnya. Meski sudah berlangsung kurang lebih setahun, diakui Aan kantung parkir ini masih dalam masa uji coba mengingat pemasukannya yang belum stabil. Dengan kapasitas 30 sampai 35 mobil atau bis mini, setiap harinya pihaknya memiliki pemasukan di bawah Rp1 juta. Kemudian tiap bulan membayar pajak ke Badan Keuangan Daerah (BKD). \"Sejauh ini keluar-masuk mobil. Tapi kalau di akhir pekan atau hari besar seperti tahun baru, Idul Fitri itu ya ramai disini,\" ujarnya. Dalam pelaksanaannya, seringkali pengelola Kantung Parkir Gunungsari harus bergesekan dengan parkir liar yang masih ada di kawasan tersebut. Parkir liar dikelola oleh Pak Ogah yang mayoritas merupakan tukang becak sekitar. Seringkali ditegur, namun sampai saat ini masih ada yang mendirikan lapak parkir liarnya di pinggir jalan. \"Sudah sering kita tegur, tapi karena yang parkir di sana juga ya masih ada aja, alasannya karena sebentar mau ke ATM. Nanti baru singgungannya sama jukirnya. Padahal sudah ditegur dishub juga,\" terangnya. Beragam upaya pun dilakukannya untuk mengurangi parkir liar di kawasan tersebut. Termasuk dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dishub Kota Cirebon. \"Saya pernah pasang palang di sana, tapi ya cuma bertahan 2-3 jam doang,” tuturnya. Untuk tarif, pihaknya membanderol harga Rp1 ribu untuk motor dan Rp3 ribu untuk mobil. Namun, urusan parkir memang kembali ke kesadaran masyarakat penggunanya. Meski kantung parkir itu jaraknya tak selemparan batu dari pertokoan, tetap saja. Parkir di depan toko jadi pilihan. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: