Timgab Tertibkan Pencurian Air di Saluran Irigasi Wilayah Perum Jasa Tirta II Jatiluhur

Timgab Tertibkan Pencurian Air di Saluran Irigasi Wilayah Perum Jasa Tirta II Jatiluhur

INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu membentuk tim gabungan (timgab) untuk melakukan penertiban pelaku pencurian air di sepanjang saluran irigasi wilayah Perum Jasa Tirta II Jatiluhur. Upaya ini dilakukan menyusul maraknya pengambilan air secara ilegal yang semakin tak terkontrol di saat musim kemarau seperti sekarang ini. Terutama di Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur dan SS Eretan yang melintasi 6 wilayah kecamatan meliputi Anjatan, Haurgeulis, Bongas, Kandanghaur, Kroya dan Gabus Wetan. Pelaku pencurian ini biasanya membuat bobokan (lubang) di sepanjang tanggul irigasi. Ada pula dengan cara memasang pipa-pipa air berdiameter bervariasi. Air tersebut dicuri dari irigasi untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Dampak dari pencurian air itu, areal persawahan yang ada di wilayah paling hilir sering tak kebagian suplai air. “Kita akan mengamankan bobokan-bobokan di sepanjang saluran karena itu memang secara aturan tidak boleh,” kata Sekretaris Daerah, Rinto Waluyo usai memimpin rapat koordinasi pengairan Wilayah Saluran Sekunder Kandanghaur di Aula kantor Kecamatan Anjatan, Senin (24/6). Menurut Rinto, langkah penertiban oleh tim gabungan yang terdiri dari pihak PJT II, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, anggota TNI dan Polri ini akan dibarengi solusi terbaik agar tidak terjadi konflik di lapangan. Meski bobokan ditutup, petani diberikan kesempatan untuk menggunakan pompanisasi yang diatur waktu maupun volume air yang diambil. Sehingga, tidak menganggu upaya penyelamatan tanaman padi dari ancaman gagal panen. “Kita lakukan pendekatan sebaik-baiknya supaya persoalan ini bisa diatasi. Jadi upaya kita selain melakukan penertiban juga ada edukasi. Membuat petani sadar, tenggang rasa, jangan ada yang ingin menang sendiri saja tapi juga harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat petani lainnya yang sama-sama membutuhkan air,” terang Rinto. Terkait dengan suplai air yang terhenti di SS Sukender dampak belum tuntasnya perbaikan bangunan BKHR 4 di Desa Wanguk, Rinto berharap dapat segera diselesaikan secepatnya. Saat ini, lanjut Rinto, perbaikan tanggul terus dikebut. “Mudah-mudahan Rabu (besok, red) bisa selesai,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: