Belasan Bangkai Kapal Terbakar Ganggu Aktivitas Nelayan Eretan

Belasan Bangkai Kapal Terbakar Ganggu Aktivitas Nelayan Eretan

INDRAMAYU - Aktivitas nelayan Eretan, Kecamatan Kandanghaur mulai terganggu. Ini menyusul, belasan bangkai kapal dan perahu korban kebakaran hebat pada Jumat malam (21/6) lalu masih ada di Sungai Cilalanang. Lalu lintas perahu yang akan keluar masuk muara dan pelabuhan menjadi terhambat. Apalagi, pada malam hari tidak ada penerangan di lokasi itu. Padahal, ribuan kapal dan perahu nelayan hilir mudik keluar masuk sungai Cilalanang. Karenanya, nelayan setempat meminta kepada pihak yang berwenang agar bangkai-bangkai kapal itu segera dipindahkan. Pantauan Radar Indramayu, bangkai kapal dan perahu yang mayoritas sudah gosong itu terlihat kandas dan berjejer tak beraturan di sepanjang pinggiran Sungai Cilalanang yang membelah Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan. Masih terdapat garis polisi di sekitar lokasi kebakaran. Ukuran yang besar, beberapa bangkai kapal dan perahu itu menghalangi sebagian jalur perahu. “Nelayan kami memang meminta kepada pihak terkait agar segera dilakukan pemindahan bangkai kapal dan perahu yang menghambat aktivitas mereka,” kata Kuwu Desa Eretan Kulon, Arief Sentosa. Pemerintah desa maupun para nelayan pemilik kapal dan perahu yang menjadi korban kebakaran, tidak bisa melakukan penarikan atau pergeseran lantaran dibutuhkan mesin berat seperti beko untuk proses evakuasi. Di sisi lain, bangkai kapal dan perahu ini masih berpotensi untuk bergeser karena arus di bawah sungai masih cukup kuat. “Jadi harus secepatnya dilakukan. Minimal ditarik ke tempat sandar masing-masing,” katanya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 unit kapal dan perahu nelayan di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, hangus terbakar, Jumat malam (21/6) sekitar pukul 23.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir hingga miliaran rupiah. Dari keterangan yang diperoleh, terbakarnya belasan armada nelayan yang sedang bersandar didekat pelabuhan Eretan itu, diduga akibat korsleting listrik dari ruang mesin sebuah kapal penangkap cumi KM Subur. Api kemudian menjalar keseluruhan ruangan dan badan kapal. Kobaran api tersebut kemudian merembet ke perahu nelayan yang berada didekatnya. Selang beberapa lama kemudian tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Indramayu dan satu unit damkar bantuan dari PLTU Indramayu datang. Kendati demikian, kobaran api yang membakar belasan kapal nelayan itu tidak cepat padam. Berkat kerja keras petugas damkar, kobaran api akhirnya baru bisa dipadamkan esok harinya, Sabtu (22/6) sekitar pukul 06.00 WIB. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: