Tak Bisa Ubah Sejarah
CIREBON – Tiket yang selalu tertunda. Itulah ungkapan yang pas bagi tim sepak bola Kabupaten Cirebon. Sebab, Laskar Wali Bangkit –julukan Kabupaten Cirebon- gagal melaju ke babak utama Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar ke-XII/2014. Itu setelah mereka kalah tipis 1-2 (1-1) oleh Kabupaten Indramayu di laga terakhir grup D kualifikasi porda versi drg Tonny Apriliani yang berlangsung di Stadion Utama Bima Kota Cirebon, kemarin (2/6). Kegagalan tersebut menjadi rekor sepak bola Kabupaten Cirebon yang tak pernah tembus ke babak utama porda. Sejak Porda Jabar ke-1/1970, Kabupaten Cirebon belum bisa meloloskan cabang sepak bola ke ajang empat tahunan tersebut. Harapan besar Kabupaten Cirebon meraih tiga poin sejatinya bisa terwujud berkat gol pembuka melalui Jaenal Arifin menit ke-11. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Indramayu mampu menyamakan kedudukan 15 menit kemudian melalui Rofianto. Skor imbang 1-1 bertahan hingga jeda. Petaka bagi Laskar Wali Bangkit terjadi di menit ke-73. Penjaga gawang Yayan Saryana kembali memungut bola dari gawangnya sendiri dari heading gelandang Indramayu Budi Pramana. Skor 2-1 bertahan untuk tim tamu. Jika Kabupaten Cirebon gagal, tim sedarahnya, Kota Cirebon justru diuntungkan dari dua hasil seri di laga pertama dan kedua. Meski kemarin Kota Cirebon kalah 0-1 di kandang Kabupaten Kuningan, Stadion Mashud Wisnusaputra, mereka tetap bisa melaju ke putaran dua karena memiliki poin 2 dan menempati peringkat tiga klasemen akhir grup D. Sedangkan Kabupaten Cirebon hanya meraih poin 1 berada di posisi buncit klasemen. Sementara Kabupaten Indramayu berhasil menjadi juara grup D dengan poin 7, disusul Kabupaten Kuningan dengan poin 6. Keduanya otomatis lolos ke babak kedua kualifikasi porda yang akan bergulir 16 Juni mendatang. Asisten Pelatih Kabupaten Cirebon, Zaenal Abidin mengatakan, meski kecewa karena gagal, tetapi secara keseluruhan dirinya memuji penampilan anak asuhnya. “Semua pemain sudah maksimal,” ujarnya. Zaenal menilai, usaha keras yang telah ditunjukkan para pemain seharusnya tetap mendapat apresiasi yang positif. \"Pemain sudah berusaha keras. Kita tidak bisa menyalahkan mereka,\" ujarnya. Terlepas dari permainan di lapangan, Zaenal menyayangkan dukungan finansial dari manajemen tim yang kurang maksimal. \"Kita bukan menuntut bayaran, tapi fasilitas untuk pemain seharusnya menjadi perhatian lebih. Sepatu misalnya, yang digunakan oleh anak-anak hanya seadanya, beberapa bahkan sudah tidak layak pakai. Hal ini memengaruhi motivasi anak-anak di lapangan,\" paparnya. Sementara itu, Ketua PSSI Kabupaten Cirebon versi drg Tonny Apriliani, Sobari, mengeluhkan minimnya dukungan KONI Kabupaten Cirebon. \"Kita kecewa dengan sikap KONI. Dari empat daerah sewilayah III Cirebon yang berpartisipasi, hanya kita yang tidak mendapatkan dukungan. KONI terkesan acuh-acuh saja,\" tambahnya. Terpisah, Manajer Indramayu Drs H Sugiyanto didampingi pelatih Deni Ariyanto merasa puas dengan hasil tersebut. \"Ini baru awal, lawan-lawan yang lebih sulit menanti kita di putaran berikutnya,\" tuturnya. \"Dari tiga pertandingan yang telah kami lalui, saya merasa masih banyak yang harus dibenahi. Terutama kerjasama antar pemain yang belum terjalin baik. Betul kita berhasil menjuarai grup D, tapi bukan berarti kita akan berleha-leha, kita hanya akan beristirahat satu dua hari saja, selanjutnya kembali berlatih untuk mempersiapkan diri berlaga di putaran kedua,\" jelasnya. Di lain pertandingan, Sekretaris Umum PSSI Kota Cirebon versi drg Tonny Apriliani, Didi Sunardi bersyukur timnya berhasi lolos. \"Beruntung meski kalah di Kuningan kita tetap bisa lolos. Hasil ini harus segera dievaluasi agar penampilan anak-anak bisa lebih baik di putaran dua,\" tegasnya. (ttr/oet) Hasil Kemarin Kabupaten Cirebon v Kabupaten Indramayu 1-2 Kabupaten Kuningan v Kota Cirebon 1-0 Klasemen Akhir Grup D
- Kabupaten Indramayu 3 2 1 0 7*
- Kabupaten Kuningan 3 2 0 1 6*
- Kota Cirebon 3 0 2 1 2*
- Kabupaten Cirebon 3 0 1 2 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: