Pelaku Bom Mirip Pemulung

Pelaku Bom Mirip Pemulung

JAKARTA - Kepolisian terus menelusuri motivasi dan jatidiri pelaku bom amatir yang meledak di dekat pasar Sumber Artha, Kalimalang, Bekasi. Upaya pengungkapan itu dimulai dari menganalisa barang bukti yang ditemukan di tubuh pelaku dan di sekitar lokasi ledakan dan mengusut data kependudukan tersangka. Dari kantor Polres Metro Bekasi, polisi mengamankan sembilan jenis barang bukti. Diantaranya, tali rafia, paku, sisa bahan peledak, pipa paralon, pecahan panci, tas rangsel hitam, dan dua lembar pesan tertulis dari kantong celana. Selain itu ada juga botol plastik air mineral, korek api, uang kertas Rp3.000, dan sepeda kayuh. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan mengatakan, ketika diamankan pelaku memang tampak kusam dan kotor. Cara berpakaian dan kondisi fisiknya tidak seperti orang yang bekerja seperti biasa dan justru tampak seperti pemulung. Iskandar mengatakan bahwa walaupun ada indikasi pelaku adalah orang kurang waras, namun polisi tidak akan gegabah. Saat ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri sedang melakukan analisis terhadap bom yang meledak itu. “Sedang diteliti bom signature-nya. Kalo jenis gini, rangkaian seperti ini, ini kelompok si a, si b atau kelompok mana. Kalau bom signature-nya itu Densus yang tahu,” ujarnya. Hingga tadi malam kondisi fisik pelaku bom amatir itu terus membaik. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo mengatakan, kondisi tangan kanannya Ahmad patah tulang. Selain itu, dada sebelah kanan mengalami luka-luka yang cukup parah akibat ledakan. Meski kondisinya terus membaik namun korban belum bisa dimintai keterangan. “Dia masih terbata-bata dalam menjawab pertanyaan, namun kemudian lupa lagi. Masih lemah. Mungkin karena pengaruh obat,” jelas Pradopo. Karena itu, lanjut dia, hingga saat ini kepolisian belum bisa menginterogasi pelaku bom yang meledak di pasar Sumber Artha, Bekasi itu. Menurut Pradopo, Polri belum bisa memastikan, apakah korban yang kini tergolek di rumah sakit Kramat Jati itu sebagai pelaku bom bunuh diri atau terkait jaringan terorisme. “Polisi belum menemukan identitas yang bersangkutan, jadi mohon bersabar,” kata Pradopo. Yang pasti, lanjut Pradopo, yang bersangkutan memang mengendarai sepeda yang membonceng sebuah bom rakitan berdaya ledak rendah dan lebih mirip petasan. Menurut Pradopo, bom itu meledak setelah sepeda yang dikendarai Ahmad terpelanting dan barang yang diboncengnya terbentur tiang pembatas jalan. Namun, apakah yang bersangkutan pelaku bom bunuh diri atau bukan masih belum dipastikan. Iskandar menambahkan, Polisi masih mendalami tujuan dan target bom yang dibawa Ahmad. Dia membantah keras wacana yang berkembang bahwa kejadian ini berkaitan dengan suksesi pergantian Kapolri dan teror keamanan dalam rangka peringatan HUT TNI pada 5 Oktober nanti. “Kalau itu terlalu jauh,” kata Iskandar. Meski begitu, lanjut dia, bukan berarti Polri menganggap remeh upaya ledakan yang dilakukan Ahmad. Mabes Polri menduga masih ada kemungkinan serangan yang dilakukan oleh teroris. “Kami menduga masih ada kegiatan serupa, kalau dilihat dari suratnya itu ya. Mudah-mudahan ini agar kita lebih waspada,” imbuh Iskandar. Walaupun belum jelas benar apakah kegiatan Ahmad terkait terorisme, namun menurut Iskandar apa yang dilakukan Ahmad itu tergolong tindakan terorisme. “Kalau ada surat ancaman, menyebarkan ketakutan ini ya bisa disebut teroris,” kata dia. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar ketika ditemui di lokasi kejadian mengatakan, sejumlah saksi mata mengatakan serbuk putih yang dibawa Ahmad juga berisi terigu, sagu dan bahan makanan. Diduga kuat, pelaku sering beraktifitas di lokasi pasar tersebut. “Pedagang pasar ada yang mengaku asing dengan wajah pelaku, karena itu masih kami dalami,” kata dia. Di sisi lain, Boy mengatakan pihaknya juga mencatat keterangan saksi lain yang menuturkan bahwa Ahmad sudah 5 hari berturut-turut mondar-mandir di dekat Pos Lantas Pasar Sumber Artha, Kalimalang itu. Sejumlah saksi mengatakan melihat dia beberapa kali mengenakan baju gamis. Untuk mendalami penyidikan, Polisi meminta masyarakat yang mengetahui identitas pelaku agar memberikan keterangan kepada penegak hukum. “Masyarakat kami harap melaporkan jika ada orang yang mencurigakan atau memiliki informasi terkait tersangka ini,” pungkasnya. (zul/kuh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: