Komunitas BIM, Wadah Anak Muda Merintis Dunia Usaha

Komunitas BIM, Wadah Anak Muda Merintis Dunia Usaha

BANYAK cara dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran berbisnis di kalangan anak muda. Salah satunya dengan membentuk wadah atau komunitas yang dapat menampung ide-ide kreatif kaum muda. Karena dari ide itulah kemudian muncul perusahaan rintisan atau yang biasa disebut dengan start up. Bussiness Initiative Movement (BIM), awalnya merupakan kumpulan dari para perintis usaha di kota bandung yang sedang berusaha mengembangkan bisnisnya. Dengan menghimpun forum lintas organisasi, BIM berhasil mempertemukan pemerintah, lembaga permodalan, akademisi, pengusaha, digital marketer, youtuber, selebgram hingga mahasiswa yang baru ingin memulai bisnis. Dari situ, ide kreatif anak muda mendapatkan wadah hingga bisa berkembang menjadi wirausaha dengan sokongan dan bimbingan dari berbagai pihak. “Di sini bisnisnya macam-macam. Mulai dari bisnis digital, makanan, fashion, muslimpreuner dan lain-lainya. Sekarang bisnisnya sudah mulai pada jalan dan sekarang mereka mensupport junior-juniornya lagi,\" kata Nur Islami Javad, co- Founder BIM usai meresmikan BIM Chapter Cirebon di D Forty Resto and Café, Sabtu (6/7) lalu. Komunitas BIM didirikan pada 9 Desember 2016 di Bandung. BIM awalnya bernama Bandung Initiative Movement. Namun komunitas ini terus berkembang hingga beberapa kota di luar Bandung, maka pada awal Januari 2019 lalu, kepanjangan BIM diganti menjadi Bussiness Initiative Movement (BIM). Sampai saat ini anggota aktif BIM telah mencapai 950 orang. tersebar di 7 kota di Jawa Barat. “kita di sini dengan sesama anggota tuh sering kolaborasi bareng. Misal ada yang dari digital, kolaborasi dengan pebisnis makanan, bikin produk bareng. Karena kalau bareng-bareng tuh insya Allah lebih cepatlah hasilnya,” ujar Chief Innovation Officer Sharing Vision tersebut. Sementara itu, ketua BIM Chapter Cirebon, Anton Arifin berharap, dengan hadirnya BIM di Kota Cirebon, akan bisa dimanfaatkan anak muda Cirebon untuk belajar dari para pengusaha yang tergabung dalam BIM. BIM Chapter Cirebon sendiri mencakup wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Kuningan. Meski baru diresmikan, sudah ada 60 anggota yang telah terdaftar. “Mudah-mudahan, dengan adanya BIM Chapter Cirebon kita dapat terus bersilaturahmi dan berkolaborasi antara anak muda dan pengusaha sukses. Supaya dapat saling membantu dan bekerja sama yang bermanfaat untuk membantu kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” ucap Anton. Samuel Guntur Gouw, CEO Pangestu Grup mengapresiasi adanya komunitas yang mewadahi mahasiswa yang mempunyai ide namun terkendala dengan modal dan pasar. Namun dengan adanya komunitas, diharapkan dapat memotivasi dan mendukung anak muda untuk terus berusaha mengembangkan bisnis start up-nya. Terlebih, menurut Guntur, pertumbuhan ekonomi di wilayah Cirebon masih sangat berpotensi. Sehingga peluang tersebut akan lebih baik dikembangkan masyarakat Cirebon sendiri. “Yang harus diperhatikan adalah mental. Karena yang namanya merintis usaha itu sakit. Tetapi tidak boleh menyerah. Kalau jatuh harus dicoba lagi dan lagi. Itu nanti pasti akan ketemu dengan suksesnya,” pungkasnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: