Musim Gadu, Petani Widasari Tanam Bawang Merah

Musim Gadu, Petani Widasari Tanam Bawang Merah

INDRAMAYU - Pasokan air yang terbatas membuat sebagian petani di Kecamatan Widasari lebih memilih beralih menanam bawang merah ketimbang padi.  Mereka beranggapan, musim gaduh lebih cocok untuk tanaman bawang merah. Sekertaris BPP Widasari, Try Suseno SP mengatakan, ada sekitar 20 petani yang memilih menanam bawang merah daripada padi saat musim gadu (kemarau), setiap tahunnya. Hal itu, lantaran petani menganggap musim gaduh lebih tepat untuk menanam bawang ketimbang padi. “Luas lahan sangat bervariasi, sekitat 5 sampai 6 hektare yang dipergunakan petani untuk tanam bawang, yang dalam binaan BPP,\" ujar Try saat memantau petani bawang merah di Desa Bunder, Minggu (7/7). Dikatakan Try, ada beberapa faktor yang melatar belakangi adanya petani yang lebih memilih tanam bawang merah. Di antaranya tanaman bawang tidak terlalu membutuhkan banyak air. Karena tanaman bawang jika terkena air hujan makan akan rusak. Selain itu, masa penen yang cukup singkat hanya membutuhkan waktu 2 bulan bisa dipanen. “Sudah lama di Widasari, bukan hanya sebatas petani padi saja, ada bawang merah, cabai juga ada. Tapi jumlahnya tidak banyak. Tanamnya juga pada musim gaduh, untuk varietasnya paling tuktuk dan lokananta yang ditanam,” ujarnya. Sementara itu, petani bawang merah, Surakman menuturkan, varietas bawang yang sering ditaman merupakan jenis kultifar lokananta. Bawang merah sudah menjadi tanaman yang selalu ditanam setiap tahunnya pada saat musim gaduh (kemarau) yang hasilnya pun sangat menguntungkan bagi petani. Hal itu dikarenakan harga bawang merah harganya jauh lebih tinggi di pasaran di bandingkan padi. “Harga tinggi di pasaran. Harga bibitnya dan pemeliharaanya juga lumayan mahal, jadi seimbang antara harga pasar dan pemeliharaan,\" ujarnya. Namun, ditambahkan Surakman, ada beberapa hama yang harus diwaspadai petani bawang. Terutama jangan sampai terserang hama ulat yang dapat memakan daun bawang. Serta jangan sampai terkena air yang bisa membuat bawang tidak dapat berkembang maksimal. “Musim kemaraulah yang cocok tanam bawang merah, karena risiko terkana hujan sangat kecil. Adapun hasil per hektarenya 10 ton, dan jarang tanam bawang sampai 1 hektare, paling berapa bata saja, hasilnya lumayan,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: