Wisata Keraton Terancam Sampah Sipadu, Sempat Viral, “Dibersihkan” oleh Arus Pasang Laut

Wisata Keraton Terancam Sampah Sipadu, Sempat Viral, “Dibersihkan” oleh Arus Pasang Laut

CIREBON-Permasalahan sampah dari Kali Sipadu dikhawatirkan mengganggu pengunjung Keraton Kasepuhan. Seringkali sampah menumpuk di depan pintu masuk, terutama saat aliran air sungai surut. Seperti yang terjadi, Senin (8/7). Tumpukan sampah di saluran air sempat viral di media sosial. Namun, sekitar pukul 22.00 WIB, tiba-tiba bersih karena ikut terbawa air pasang dari laut. Direktur Pengelola Keraton Kasepuhan RR Alexandra Wuryaningrat mengatakan, sampah di Kali Sipadu adalah masalah yang terus berulang. Sampah terus datang menutupi kali. Ia memastikan, sampah bukan berasal dari sampah pengunjung, tetapi dari hulu sungai yang melintasi ke keraton dan bermuara di Pantai Cangkol. Kejadian ini terus berulang. Pengelola Keraton Kasepuhan juga sudah beberapa kali mengirim surat ke Pemerintah Kota Cirebon untuk melakukan normalisasi.  \"Waktu itu surat dikirim, sempat dibersihkan oleh pemkot. Habis itu, tidak ada tindakan lagi. Padahal janjinya sebulan sekali dibersihkan,\" katanya kepada Radar Cirebon. Ia tak memungkiri, kritikan dari beberapa wisatawan kerap disampaikan pada pengelola. Mereka mengeluhkan bau dan tumpukan sampah, juga tidak nyamanan. Tak jarang beberapa wisatawan ada yang sengaja foto dengan backgorund tumpukan sampah. “Ada yang foto sambil nutup hidung. Kita paham, itu bentuk protes mereka,\" ucapnya. Baca: https://www.radarcirebon.com/miris-aliran-sungai-depan-keraton-kasepuhan-penuh-sampah.html Sebagai pengelola, ia mengkhawatirkan kondisi tersebut merugikan Kota Cirebon sendiri. Terlebih, saat ini Kota Cirebon tengah menata diri sebagai daerah tujuan, demi mencapai target 2 juta kunjungan. \"Kami mengharapkan perhatian pemerintah daerah untuk bersama menjaga kebersihan di Kota Cirebon,\" tuturnya. Sampai berita ini diturunkan, sampah di Kali Sipadu terdorong dengan naiknya debit air. Kondisinya sudah tidak sekotor seperti yang sempat viral di media sosial. Namun tanpa adanya pembersihan DAS Sipadu, kejadian tersebut hanya menungu waktu untuk terulang. Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) H Deny Rohmawan mengaku sudah beberapa kali melakukan pembersihan. Namun perilaku warga yang membuang sampah ke sungai, membuat sungai seperti pembuangan sampah. “Sampah di situ dari rumah tangga. Mau berapa kali dikeruk, kalau warga buang sampah ke sungai ya nggak bakal selesai,” katanya. Disebutkan dia, di musim kemarau debit air Kali Cipadu sangat rendah. Bahkan sama sekali tidak ada airnya. Dampaknya, sampah yang biasanya terdorong ke laut, menumpuk di daratan. Termasuk di depan Keraton Kasepuhan. Sungai ini, memang rawan menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga. Posisinya membelah pemukiman padat penduduk mulai dari hulu sampai ke hilirnya. “Penanganan sungai ini melalui normalisasi dan pengerukan, sudah masuk dalam pokok pikiran (pokir) Bidang SDA. Ini untuk tahun anggaran 2020 sudah kita rencanakan normalisasinya,\" ucapnya. Tapi dengan adanya kejadian ini, DPUPR tidak akan tinggal diam. Apalagi kejadiannya ada di depan Keraton Kasepuhan yang merupakan salah satu ikon budaya dan pariwisata Kota Cirebon. (apr/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: