Dua Tahun Sarjono Tinggal di Bibir Jurang Galian C

Dua Tahun Sarjono Tinggal di Bibir Jurang Galian C

CIREBON-Pagi itu Sarjono (bukan nama sesunggunya) membawa segelas kopi. Ditemani ponselnya yang memutar lagu dangdut koplo, ia menuju poskamling yang berjarak beberapa meter dari rumahnya. Pria berusia 35 tahun ini tidak berangkat kerja sebagai laden bangunan. Kemarin, ia tidak ada panggilan dari orang yang butuh tenaganya. Dipandanginya hamparan luas galian c. Bibir jurang, hanya berjarak 4 meter saja dari dapur rumahnya.  \"Dua tahun lalu saya beli tanah disini di. Harga permeternya Rp150 ribu. Ada rezeki, dibangun rumah,\" ujarnya yang berulangkali menolak disebutkan identitasnya. Sarjono bukan tidak tahu tanah yang dia beli penuh risiko. Jaraknya hanya 4 meter dari bibir jurang. Tapi dirasa harganya saat itu, sesuai dengan kemampuannya. Dia pun mengabaikan rasa takut. Diterangkannya, kondisi jurang ini sudah ada jauh sebelum aktivitas penggalian yang baru-baru ini ditutup. Jurang ini adalah bekas dari galian yang lama. Hari-hari terakhir, ia tak lagi melihat aktivitas penambangan pasir menggunakan alat berat. Namun, di bibir jurang sedalam kurang lebih 25 meter itu, Sarjono juga memandangi bendera merah yang tertancap disekeliling areal eksplorasi. Dia bercerita, sepekan yang lalu ada polisi dan TNI yang datang. Tapi dia tidak tahu persis apa yang terjadi di bawah sana. Yang pasti, sejak hari itu alat berat sudah tidak beroperasi begitu pula para pekerja seluruhnya menghentikan aktivitas penggalian. Besoknya ada beberapa orang yang memasang bendera merah dipinggir jurang galian c itu. Dia tidak berani menanyakan maksud dan tujuannya. Sarjono hanya berharap, pemerintah tidak sekadar menghentikan galian c. Harus ada upaya perbaikan lingkungan. Misalnya dengan membangun terasering, agar tebing tak mudah longsor. Apalagi, kawasan yang terdampak bukan hanya kediamannya. Ada juga akses jalan di RW 08 Cibogo juga SDN 1 Cadasngampar. Selain rumahnya, ada dua rumah lagi yang letaknya sama di bibir jurang. Mereka harus ekstra mengawasi anak-anaknya agar tidak main dekat jurang. \"Saya cuma meminta kepada siapapun pengelola atau pemerintah, agar jurang ini agar dilandaikan. Biar kami tidak selalu waswas dengan keselamatan kami dan keluarga,\" pintanya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: