Tercatat Ada 7 Kelompok Penggali Manual, Bekerja Bergiliran

Tercatat Ada 7 Kelompok Penggali Manual, Bekerja Bergiliran

CIREBON-Penyelesaian masalah galian tipe c di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, tak bisa selesai tahun ini. Setelah menghentikan aktivitas eksplorasi dengan alat berat, pekerjaan rumah Pemerintah Kota Cirebon saat ini ialah penggali lokal. Mereka hanya berbekal peralatan manual dan meminta tetap diizinkan menambang pasir. Seperti diketahui, pasca penyegelan dua lokasi galian c di Kelurahan Argasunya oleh Polres Cirebon Kota dan Kodim 0614, penambangan oleh warga lokal tetap berjalan. Lurah Argasunya Dudung Abdul Barry menuturkan, pihaknya telah menemui warganya pasca penutupan tersebut. Mereka yang berprofesi sebagai buruh dan kuli angkut pasir setuju, bahkan berterima kasih kepada pemerintah, kepolisian dan TNI yang menutup dan melarang penggunaan alat berat. Tapi warga juga menyampaikan aspirasinya. Mereka ingin agar penggali tradisional dengan alat manual diperbolehkan. Bila pelarangan ini sama dipukul rata, mata pencaharian warga bisa terancam. \"Aspirasi warga saya tampung, kapasitas saya tidak punya kewenangan untuk mengambil keputusan,\" ungkapnya. Dari informasi yang dihimpun Radar Cirebon, terdapat tujuh kelompok penggali pasir. Mereka sudah memiliki kesepakatan dan pembagian giliran. Satu kelompok hanya bisa beroperasi sehari saja, bergiliran dengan kelompok lainnya. Penggiliran ini tujuannya meminimalisasi kerusakan lingkungan. Pantauan Radar Cirebon, Selasa (9/7) masih terdapat aktivitas galian manual. Para penggali mengaku sudah cukup lama terganggu dengan kehadiran alat berat. Juga ada kecemburuan karena aktivitas eksplorasi menggunakan eskavator berjalan tanpa pembatasan. Sementara para penggali manual harus bergiliran. Sebenarnya, aktivitas ekplorasi sudah dilarang dengan adanya Peraturan Walikota 16/2004. Apalagi aktivitas di eks galian c membahayakan keselamatan warga sekitar maupun para pekerja di sana. Pemkot sejauh ini masih merumuskan bersama tim koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk penanganan galian c secara komprehensif. Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon Ir H Yoyon Indrayana MT mengaku sudah menerima hasil inventarisasi berupa aktivitas galian dan lahan yang dieksplorasi. Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (BP4D) juga sudah membuat konsep penataan galian c secara detil, beserta solusinya. “Penanganan dan penataan galian c tidak bisa dilakukan secara parsial,” kata Yoyon. Kemudian waktu yang diperlukan juga tidak bisa singkat. Perlu tahapan dan rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Nah, jangka pendeknya sudah berjalan yakni melakukan inventarisasi di lapangan dan berupa konsep penataan. \"Semua laporan ini akan dibawa ke rapat bersama. Untuk waktunya nanti kita koordinasikan dulu dengan provinsi,\" tukasnya. (awr/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: