Cara Memilih Sepeda dan Ukurannya

Cara Memilih Sepeda dan Ukurannya

SETIAP kali bertemu dengan orang yang berminat beli road bike baru, rata-rata ternyata tidak tahu kalau ukuran sepeda berbeda-beda. Belum lagi ukuran komponen pendukungnya. Karena itu, mereka selalu bertanya-tanya: “Saya ini ukuran apa?”. Jawabannya ternyata tidak semudah melihat tabel. Karena, dua orang yang tingginya sama-sama 175 sentimeter, belum tentu membutuhkan ukuran frame yang sama. Dan, dua orang yang tingginya 187 sentimeter dan 178 sentimeter ternyata bisa menggunakan ukuran frame yang sama! Belum lagi setiap merek bisa menggunakan size chart dan sistem angka yang berbeda. Colnago C60 ukuran 50 sloping misalnya, ternyata kurang lebih sama dengan Cannondale ukuran 52. Yang menyedihkan, seringkali orang mendapatkan ukuran yang salah ketika bertanya ke toko sepeda. Tidak jarang, yang bekerja di toko sepeda, atau bahkan pemiliknya, bukanlah seseorang yang paham betul tentang sepeda. Sehingga, keputusan menganjurkan dibuat berdasarkan kebutuhan menjual barang, bukan menyediakan barang yang pas untuk konsumen. Lalu dari mana pembeli harus memulai? Yang pertama, ukuran frame harus benar. Tentu saja, semua bermula dari frame. Anda harus tahu tinggi badan Anda berapa, lalu berapa panjang inseam Anda. Yang dimaksud inseam adalah jarak dari lantai hingga mentok (maaf) selangkangan Anda. Kemudian, lihat tabel geometri frame yang ingin dibeli. Biasanya, setiap merek punya range usulan, bahwa tinggi badan berapa itu bisa dengan frame ukuran apa. Kedua, memilih contact point yang ideal. Setiap bersepeda, pengendara pada dasarnya bersinggungan dengan tiga contact point: handlebar, pedal, dan sadel. Handlebar adalah alat untuk mengendalikan dan mengemudikan sepeda. Sehingga lebarnya harus sesuai. Ini gampang, tinggal ukur lebar bahu Anda. Bisa 40, 42, atau 44 sentimeter. Kalau perempuan, bisa jadi 36 atau 38 sentimeter. Beli handlebar sesuai dengan data ini. Lalu, bike fitting. Jangan pernah remehkan pentingnya bike fitting. Ada para profesional yang berkarir di bidang ini. Seiring bertambahnya umur dan berubahnya kemampuan, tubuh bisa berubah. Sadel bisa lebih tinggi, posisi bisa lebih membungkuk, dan lain sebagainya. Ternyata, tidak semudah itu ya memilih ukuran sepeda yang benar? Karena itu jangan terlalu mudah berasumsi dan beropini. Bilang sepeda ini tidak enak atau apa lah. Padahal ternyata ukurannya saja atau komponennya yang tidak pas, atau bahkan pengendaranya yang memang tidak waras. Hati-hati mendengarkan saran orang, kalau ternyata orang itu tidak pernah rutin bersepeda. Bagaimana seseorang bisa bilang satu sepeda itu enak atau tidak, kalau gowesnya hanya beberapa kilometer lalu nongkrong di kafe? Semoga ini bisa jadi panduan, sehingga orang lebih bisa menikmati olahraga bersepeda, dan semua mendapatkan kualitas hidup lebih baik! (azrul ananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: