Tolak PPDB Tahap Tiga, SMP Swasta Tagih Komitmen Disdik

Tolak PPDB Tahap Tiga, SMP Swasta Tagih Komitmen Disdik

CIREBON-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kabupaten Cirebon menagih komitmen Dinas Pendidikan (Disdik). Komitmen dimaksud adalah agar Disdik Kabupaten melaksanakan PPDB sesuai dengan aturan yang berlaku dengan tidak melaksanakan PPDB tahap tiga. Ketua MKKS SMP Swasta Kabupaten Cirebon Muhamad Khubaedilah SPd MM mengatakan, pihaknya menolak adanya PPDB tahap tiga. “Kita tagih komitmen Disdik agar bisa berkomitmen melaksanakan PPDB sesuai dengan aturan yang ada, dalam aturan tidak ada yang namanya PPDB tahap tiga,” ujarnya. Muhamad mengungkapkan, ketika PPDB tahap tiga dibuka maka akan mematikan SMP swasta di Kabupaten Cirebon. “Artinya ketika Disdik buka PPDB tahap tiga berarti Disdik melanggar aturan yang telah ada, sehingga sangat tidak dibenarkan jika Disdik buka kembali PPDB,” tuturnya. Menurutnya, ketika PPDB tahap tiga dibuka, Disdik bukan mengayomi SMP swasta yang ada di Kabupaten Cirebon. “PPDB tahap tiga dibuka sama saja Disdik menghancurkan SMP swasta pelan-pelan bukan lagi menjadi pengayom bagi para SMP swasta,”ungkapnya. Lebih lanjut, dikatakan Muhammad, ketiga PPDB tahap tiga dibuka akan sangat rawan terjadinya penyimpangan karena tidak ada dalam aturan, sehingga banyak pihak yang akan main belakang. Pihaknya sangat setuju dengan adanya sistem zonasi tahun 2019 ini dan bisa menguntungkan SMP swasta. “Dalam zonasi ini diatur juga setiap rombel hanya maksimal 32 siswa, sedangkan sebelumnya satu rombel bisa 40 siswa itukan sisanya bisa masuk swasta,” ujarnya. Terkait SMP swasta yang kekurangan siswa atau kelebihan siswa, Muhamad menyerahkan kepada masing-masing SMP untuk bisa memperoleh siswa baru yang lebih banyak. “Jadi masing-masing SMP silakan jual brandingnya, kira-kira apa nih kelebihan SMP tersebut yang bisa dijual sehingga bisa mendatangkan banyak siswa baru,” tuturnya. Muhamad sangat yakin jika SMP swasta mempunyai daya tarik dan kelebihan yang bagus, maka akan dengan sendirinya siswa baru mendaftar. “Contohnya ada SMP swasta di Kabupaten Cirebon bulan April saja sudah tutup pendaftaran karena sudah penuh, artinya dia jual branding yang bagus sehingga diterima oleh siswa baru,” ungkapnya. Diungkapkan Muhamad, ada dua SMP swasta di Kabupaten Cirebon yang dalam tahun ajaran baru ini hanya memiliki satu kelas. “Ada dua SMP di Arjawinangun dan Palimanan yang hanya punya satu kelas siswa baru dan satu kelas hanya 16 orang,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: