SKPD Terjun Bersatu Keroyok 15 Ribu Stunting

SKPD Terjun Bersatu Keroyok 15 Ribu Stunting

CIREBON- Penyelesaian stunting di Kabupaten Cirebon harus dikeroyok. Seluruh SKPD terjun di dalamnya. Terlebih, jumlah stunting mencapai 15 ribu. Terbanyak di Kecamatan Gunungjati dan Susukan. Demikian disampaikan Kabid Kesehatan Masyarakat dr Edi Susanto, usai Rembuk Stunting, Konvergensi Integrasi Program Kegiatan Pencegahan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Cirebon, di Hotel Aston, Selasa (16/7). Menurutnya, stunting berdasarkan bulan penimbangan balita yang dilakukan setahun dua kali, Februari dan Agustus mengalami penurunan. \"\" Tahun 2017 dari 10,9 persen, masuk tahun 2018 menjadi 8,68 persen. \"Artinya, ada penurunan dua digit dalam menyelesaikan masalah stunting,\" paparnya. Menurutnya, isu stunting merupakan masalah nasional yang harus dituntaskan masing-masing daerah sampai ke tingkat desa. Jika tidak, dampaknya kepada negara. Sebab, stunting lima sampai 30 tahun ke depan, dapat mengakibatkan penyakit degeneratif atau penyakit kronis karena pola hidup yang tidak sehat. \"Artinya, dampak stunting itu sangat lebar. Karena itu, kami komitmen melakukan konvergensi integrasi bersama setiap OPD untuk sama-sama menurunkan angka stunting,\" jelasnya. Hasil rembuk tingkat kabupaten ini, setiap SKPD yang berkaitan harus merancang RKA dan DPA untuk ikut menyelesaikan stunting. Dia mengaku, untuk zero stunting di Kabupaten Cirebon sepertinya tidak bisa dilakukan. Tapi, bagaimana caranya jangan ada stunting yang baru. \"Caranya, paling tidak menggagalkan pertumbuhan stunting,\" tuturnya. Sementara itu, Plt Bupati Cirebon Imron Rosyadi MAg menyampaikan, dalam menyelesaikan stunting tidak bisa dilakukan Dinas Kesehatan secara mandiri. Sebab, stunting adalah masalah daerah yang harus diselesaikan secara bersama-sama, termasuk swasta. \"Harus ada langkah konkrit yang dilakukan pemda. Karena menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia,\" singkatnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: