Plt Bupati Kecewa, Masalah Sekolah Kurang Mebeler Langsung Panggil Kadisdik

Plt Bupati Kecewa, Masalah Sekolah Kurang Mebeler Langsung Panggil Kadisdik

CIREBON-Mencuatnya pemberitaan soal siswa baru SDN 1 Dompyong Wetan yang belajar di lantai karena kekurangan meja dan bangku, membuat Plt Bupati Cirebon Drs H Imron Rosyadi MAg gerah. Kepada Radar Cirebon, Imron mengaku sudah memanggil Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM dan meminta yang bersangkutan segera menuntaskan sekolah yang kekurangan meja dan kursi. “Sudah. Sudah saya panggil Kadisdiknya,” ujarnya, Minggu (21/7). Imron mengungkapkan, baru mengetahui jika Disdik baru menganggarkan tahun lalu untuk meja dan kursi. Pihaknya sangat kecewa karena Disdik harusnya dua tahun lalu mengajukan anggaran kursi dan meja, sehingga tidak ada lagi sekolah yang kekurangan mebeler. “Ya kita ambil saja positifnya. Mungkin dua tahun yang lalu kondisi kursi meja masih pada bagus. Jadi belum dianggarkan,” imbuhnya. Mantan kepala Kemenag Kabupaten Cirebon ini juga menduga, ada koordinasi yang tidak baik antara Disdik dengan pihak sekolah. Bisa saja pihak sekolah lupa tidak memberitahukan ke Disdik jika kurang kursi dan meja. Atau Disdik tidak meninjau dan memastikan kebutuhan setiap sekolah, sehingga hal ini terjadi. Pihaknya meminta agar Disdik tidak lagi mengulang hal-hal yang bisa menghambat para siswa untuk belajar dengan nyaman. Oleh karena itu, dia memberikan warning agar masalah serupa jangan sampai terjadi di masa mendatang. “Karena kita sebagai pelayan masyarakat. Harus mampu menyediakan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tuturnya. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Yuningsih MM mengatakan, sebetulnya dia sering kali mengingatkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pengadaan mebeler sekolah sebelum tahun ajaran baru. Minimal, satu minggu sebelum sekolah masuk. \"Nyata saja kan? Timbul masalah saat siswa masuk sekolah di tahun ajaran baru. Tentu ini menjadi trauma bagi para siswa maupun orang tua murid. Harusnya kan kekurangan mebeler tidak terjadi,\" ujar Yuningsih kepada Radar Cirebon, Jumat (19/7). Senada disampaikan anggota DPRD Kabupaten Cirebon lainnya, Diah Irwany Indriyati. Dia mengatakan, masih ditemukannya sekolah yang kekurangan mebeler, harusnya sudah diantisipasi Dinas Pendidikan. Pendataan pun harusnya dapat terukur dari tahun ke tahun. \"Bagaimana pun sikonnya. Kalau ditemukan sekolah yang kekurangan sarana seperti mebeler harus respek, cepat tanggulangi. Bagaimana pun caranya. Saya yakin, tiap-tiap dinas teknis punya tuh dana taktis,\" katanya. Menurutnya, jika melihat statemen dari Dinas Pendidikan sendiri, data sekolah yang membutuhkan mabeler belum ada. Hal ini yang membuat kinerja SKPD atau bupati kelak akhir-akhirnya tidak tuntas dalam realisasi program- programnya. \"Seharusnya data apapun semua dinas itu miliki secara valid. Misal di Dinas Pendidikan berapa sekolah yang kekurangan mebeler maupun yang rusak. Artinya, ketika ada gejala atau apapun namanya, sesegera mungkin tertanggulangi,\" terangnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: