Debit Air Waduk Setu Sedong Terus Menyusut

Debit Air Waduk Setu Sedong Terus Menyusut

CIREBON- Imbas musim kemarau makin parah. Debit air Waduk Setu Sedong pun terus mengalami penyusutan. Saat ini, hanya tersisa 100.000 m3. Pengakuan itu disampaikan Iwan Setiawan petugas OP Waduk Setu Sedong saat ditemui Radar Cirebon, kemarin(23/7). Menurut Iwan, untuk musim kemarau tahun ini lebih baik ketimbang musim kemarau tahun lalu. Musim kemarau tahun ini, kondisi Setu tidak sampai kering. \"Masih ada air untuk saat ini. Meskipun tidak sampai penuh, tapi masih cukup untuk kebutuhan tanam beberapa wilayah sekitar,\" ujarnya. Dia menjelaskan, Setu Sedong menjadi salah satu sumber pengairan utama untuk beberapa wilayah di sekitar Sedong, di antaranya Susukan Lebak, Lemahabang dan beberapa kecamatan di sekitar Sedong. \"Tapi jika kondisinya terus berlangsung seperti ini, bukan tidak mungkin jika nanti beberapa bulan ke depan Setu Sedong bakal kering seperti tahun lalu,\" imbuhnya. Setu Sedong menurut Iwan, bakal terus memasok air untuk pertanian selama outlet waduk masih bisa mengeluarkan air. Namun persoalan yang ada sekarang, musim tanam yang tidak serentak membuat pengaturan dan tata gilir air tidak bisa maksimal. \"Kan sekarang ada yang sudah tanam, ada yang baru panen, tidak serentak. Idealnya, tentu harus serentak. Jadi tata gilir air bisa maksimal,\" ungkapnya. Kekeringan akibat musim kemarau panjang tahun ini juga menimpa lahan pertanian. Salah satunya di Desa Sinarancang. Sebagian lahan pertaniannya kekeringan, kesulitan air bersih, meskipun lokasinyanya dekat dengan Setu Patok. Selain di daerah pertanian, kekeringan juga menimpa pemukiman warga. Seperti di Desa Gebangilir. Kondisi itu, membuat warga sangat tergantung dengan bantuan air bersih. Jangankan untuk mandi, untuk memasak dan hal-hal kecil lainnya, warga harus menunggu distribusi bantuan air bersih yang seminggu datang tiga kali. Hal tersebut diakui Novi, perangkat Desa Gebangilir saat ditemui Radar Cirebon, (23/7). Menurutnya, pasokan air bersih yang didrop ke Blok Balong Desa Gebangilir, belum mampu meng-cover seluruh kebutuhan warga. “Kalau pasokan sudah ada, mungkin berjalan hampir dua bulan lebih. Setiap minggunya tiga kali dikirim. Ada bantuan dari pemkab, ada dari desa dan ada dari pihak swasta. Tapi belum cukup sebenarnya. Sekarang kondisi kekeringannya makin parah,” jelasnya. Dikatakannya, pompa air milik warga sekitar sudah tak mampu menyedot air. Hal ini hampir merata terjadi di blok tersebut, sehingga praktis warga hanya mengandalkan bantuan air bersih. “Untuk mandi saja sulit, harus dari malam dipompa. Itu pun keluarnya kecil. Kalau siang malah sama sekali tidak keluar,” imbuhnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: