UE Bujuk Abbas-Netanyahu
JERUSALEM - Pencabutan moratorium pembangunan di Tepi Barat yang mengancam perundingan damai Israel-Palestina menjadi perhatian dunia internasional. Menyusul Amerika Serikat (AS), Uni Eropa pun mulai menggunakan pengaruhnya untuk menyelamatkan dialog damai Israel-Palestina. Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton dilaporkan berada di Kota Ramallah, Tepi Barat, kemarin (1/10). Konon, dia sengaja mampir untuk sarapan bersama Perdana Menteri (PM) Palestina Salam Fayyad sebelum melanjutkan perjalanan ke Israel. “Beliau dijadwalkan bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Kota Jerusalem hari ini (kemarin),” ujar jubir Ashton kepada AFP. Sebelum sarapan bersama Fayyad, diplomat 54 tahun itu juga menemui Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya berbincang serius soal masa depan perdamaian Timur Tengah Kamis malam waktu setempat (30/9). Sebagai salah satu pejabat tertinggi UE, Ashton diberi mandat untuk melancarkan perundingan damai Israel-Palestina yang terkendala pencabutan moratorium. Ashton akan berada di Palestina selama 24 jam. Selanjutnya, dia harus bertolak ke Israel untuk melobi pemerintahan Netanyahu. Terutama, terkait kebijakan mereka mencabut moratorium pembangunan di permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat. Moratorium itu berakhir Senin tengah malam lalu (27/9) dan Israel menolak memperpanjangnya. Abbas pun berang. Dia mengancam bakal cabut dari perundingan. Sebelum UE mengirimkan Ashton ke Palestina dan Israel, AS sudah lebih dulu mengutus George Mitchell. Pria yang menjabat sebagai utusan khusus perdamaian Timur Tengah itu tiba di Jerusalem Selasa pagi waktu setempat (28/9). Saat itu, dia langsung bertemu dengan Menteri Pertahanan Ehud Barak. Selanjutnya, dia menemui Netanyahu dan beberapa pejabat tinggi pemerintah Israel. Berkebalikan dengan Ashton yang mampir ke Ramallah dulu, Mitchell justru bertandang ke Palestina belakangan. Setelah berdialog dengan Netanyahu dan jajaran pemerintahannya, diplomat 77 tahun tersebut melanjutkan lawatannya ke Tepi Barat. Kemarin, dia dijadwalkan bertemu Abbas sekitar pukul 14.00 waktu setempat (sekitar pukul 19.00 WIB). Sebenarnya, Mitchell dan Abbas sudah bertemu di Muqataa (sebutan untuk kompleks pemerintahan Palestina) pada Kamis malam. Namun, tampaknya, pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil yang signifikan. Karena itu, keduanya memutuskan untuk bertemu lagi. “Kami akan melanjutkan upaya untuk menyamakan persepsi masing-masing pihak supaya negosiasi damai terus berjalan,” kata Mitchell Kamis malam lalu. Seperti Ashton, Mitchell pun berharap Abbas tidak menarik diri dari perundingan damai yang digagas AS itu. Sejauh ini, Abbas memang belum menentukan sikap resmi pemerintah terkait kengototan Israel mencabut moratorium pembangunan tersebut. Selain berkonsultasi dengan Ashton dan Mitchell, pemimpin 75 tahun itu juga minta masukan dari beberapa pemimpin Arab. Rencananya, sikap resmi Palestina akan disampaikan Abbas Rabu mendatang (6/10). Bersamaan dengan itu, para menteri luar negeri Liga Arab menggelar pertemuan di Kota Kairo, Mesir. “Kami bekerja sama dengan beberapa pemerintah di kawasan tersebut untuk mendukung dialog damai dua negara. Kami harap, dialog damai ini terus berjalan,” ungkap Jubir Departemen Luar Negeri AS P.J. Crowley kepada AP. (hep/ami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: