Tekan Angka Stunting, AKI dan AKB lewat Program Ngiung-Ngiung Hayuk

Tekan Angka Stunting, AKI dan AKB lewat Program Ngiung-Ngiung Hayuk

INDRAMAYU - Dinas Kesehatan Indramayu terus menekan stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dengan melakukan sosialisasi hingga puskesmas. Salah satunya adalah UPTD Puskesmas Lohbener Kecamatan Lohbener. Lebih dari setahun, Puskesmas Lohbener menjalankan program inovasi Ngiung-Ngiung Hayuk. Kepala UPTD Puskesmas Lohbener, Uswatun Hasanah, mengatakan, program Ngiung-Ngiung Hayuk sudah berjalan sejak 2018. Program ini, lanjutnya, menitikberatkan pada penanganan ibu hamil risiko tinggi di trisemester ketiga, yang butuh perhatian lebih pelayanan kesehatan, dengan kegiatan ANC terintegrasi khusus risiko tinggi. Dijelaskannya, langkah yang dilakukan adalah dengan mendata, mengumpulkan ibu hamil resiko tinggi, sistem antar jemput ambulans untuk dilaksanakan kegiatan pemeriksaan lengkap secara terintegrasi. “Sasaranya ibu hamil risiko tinggi trisemester ketiga. Di wilayah kerja Puskesmas Lohbener, ada 34 ibu hamil,” kata Uswatun Hasanah, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (25/7). Diungkapkan Uswatun, kegiatan Ngiung-Ngiung Hayuk yang dimulai dengan penambahan asupan gizi seperti minum susu, makan biskuit, dan makan buah bersama. Serta penyampaian informasi tentang manfaat susu, biskuit khusus ibu hamil, dan buah bagi ibu hamil, dilanjutkan dengan senam ibu hamil dipandu bidan. “Pelaksana dari lintas program, mulai dari pelaksana medis, dokter gigi, laboraturium, VCT. Yang jelas semua terlibat dalam program ini,” ujarnya. Menurutnya, program Ngiung-Ngiung Hayuk sudah menjadi hak paten inovasi UPTD Puskesmas Lohbener dan terdaftar sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektuan (HAKI). “Program ini memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap bagi ibu hamil. Sehingga risiko tinggi selama masa kehamilan bisa teratasi, ibu hamil dapat melahirkan dengan selamat bersama bayi yang di lahirkan,” kata Uswatun sambil mengatakan Puskesmas Lohbener sudah mendapat predikat utama, sehinga terus memacu peningkatan pelayanan. Selain untuk menekan AKI dan AKB, lanjutnya, program Ngiung-Ngiung Hayuk juga ikut menakan angka stunting di Kabupaten Indramayu. Apalagi, faktor terjadinya stunting dipicu kurangnya asupan gizi anak, baik selama dalam kandungan ataupun pada masa balita. “Kita juga perhatikan asupan gizi selama masa kehamilan, jangan sampai ibu dan bayi dalam kandungan kekurangan asupan gizi,” tuturnya. Sementara itu, Camat Lohbener Udin Casudin mengatakan, sangat mengapresiasi kinerja UPTD Puskesmas Lohbener yang mampu menunjukkan kebehasilan program Ngiung-Ngiung Hayuk mampu menekan AKI dan AKB di wilayah kerjanya. “Mudah-mudahan program ini bisa terus berlanjut. Manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, tidak ada lagi ibu yang hamil berisiko tinggi, dan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal, program ini satu cara dalam menekan anka stunting,\" ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: