Perbaikan Menyeluruh Bendung Karet Tawangsari Tak Cukup Rp 20 Miliar

Perbaikan Menyeluruh Bendung Karet Tawangsari Tak Cukup Rp 20 Miliar

CIREBON-Perbaikan Bendung Karet Tawangsari di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar, sudah memasuki tahap perbaikan di bangunan utama. Sebelumnya dilakukan pembangunan kistdam dan pengelak arus. Tetapi, banyak warga yang meminta proses perbaikan bendung karet dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya salah satu bagian saja seperti yang saat ini dilakukan. Hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Tawangsari, Saerofik saat ditemui Radar Cirebon, kemarin (25/7). Menurutnya, perbaikan menyeluruh terkait kondisi bendung karet sangat dibutuhkan. Sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan sekaligus tanpa harus menunggu tahun depan. “Kalau kita sih penginnya tahun ini diselesaikan semua. Tidak hanya satu bagian, tapi seluruhnya. Ini kalau hanya satu terus perbaikan sisi lainnya ditunda, nanti kerja dua kali. Harus bikin kistdam lagi. Ini kan nanti kalau musim hujan pasti dibongkar lagi kistdamnya. Kalau tidak ya bisa banjir di sini. Apalagi arus dari atas kan di Cisanggarung pasti gede,” ujarnya. Namun demikian, menurut Saerofik, masyarakat sekitar bersyukur ada upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah. Hal tersebut paling tidak memberikan kepastian bahwa negara hadir di setiap persoalan masyarakat. “Titik bendung karet ini sangat penting untuk masyarakat karena air sungai ini dimanfaatkan untuk air baku dan sumber air buat pengairan. Kalau ini rusak, sengsara warga sini. Oleh karena itu, upaya perbaikan yang dilakukan meskipun belum seluruhnya, kami apresiasi,” imbuhnya. Dia pun meminta perbaikan dan rehabilitasi Bendung Karet Tawangsari dilakukan secara optimal. Sehingga, bendung karet bisa bertahan awet dan keberadaannya memberikan manfaat untuk masyarakat. “Kalau yang saya dengar kan teknologinya dari Malaysia. Mudah-mudahan lebih baik dari yang pertama. Lebih awet dari yang sebelumnya. Sehingga bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, aktivis Cirebon Timur Rizky Pratama kepada Radar Cirebon menuturkan, warga dan elemen masyarakat lainnya harus ikut aktif dalam proses pembangunan. Baik dalam kapasitasnya sebagai kontrol sosial ataupun monitoring. Menurutnya, keterlibatan peran masyarakat sejak awal sangat menentukan hasil akhir pembangunan. “Masyarakat harus terlibat sejak awal, baik dalam hal kontrol sosial atau hal-hal lainnya. Terlebih untuk menumbuhkan rasa memiliki dan ikut menjaga aset yang ada,” paparnya. Selain itu, keberadaan bendung karet juga harus dimanfaatkan untuk pengambangan wisata ataupun potensi ekonomi lainnya. Guna memaksimalkan potensi yang ada saat ini. “Pemimpin di desa tersebut harus jeli melihat peluang. Harus dilihat juga nantinya apakah keberadaan bendung tersebut bisa mendorong pengambangan desa, baik dari sisi wisata ataupun hal lainnya yang bertujuan untuk mendongkrak perekonomian warga,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: