Andru Optimis Dipilih DPP untuk Duduk di Kursi Ketua DPRD

Andru Optimis Dipilih DPP untuk Duduk di Kursi Ketua DPRD

CIREBON–Edi Suripno jadi korban degradasi gelanggang politik Kota Cirebon. Walaupun terpilih kembali sebagai anggota dewan untuk lima tahun ke depan, ia tak bakal duduk lagi di kursi pimpinan legislatif. Sudah begitu, jabatannya sebagai ketua DPC juga tak dapat dipertahankan setelah kalah kompetisi di internal partai berlambang banteng moncong putih itu. Kepastian tergusurnya Edi dari kursi pimpinan terkuak dari rapat Minggu malam (28/7). Dalam urun rembuk pengurus itu, nama Edi tak muncul baik sebagai pimpinan maupun ketua fraksi. Ketua DPC PDIP Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati menjelaskan, ada tiga nama yang akan diusulkan ke DPP PDIP yakni Imam Yahya, Benny Sujarwo dan Fitria sendiri. Tiga nama itu mewakili unsur ketua, sekretaris dan bendahara DPC PDIP. “Itu hasil rapat kemarin malam dan itu berdasarkan instruksi DPP. Tiga nama yang diusulkan itu dari KSB (ketua, sekretaris dan bendahara,” katanya. Usulan itu, kata Fitria, mengacu surat Instruksi DPP PDIP tertanggal 27 Juli 2019. Surat bernomor 6010/IN/DPP/VIII/2019 ditandatangani Ketua DPP Jarot Saeful Hidajat dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto. Isinya, menginstruksikan kepada DPD dan DPC PDI Perjuangan seluruh Indonesia untuk segera melakukan rapat mengusulkan tiga nama calon pimpinan DPRD kepada DPP dengan memperhatikan kriteria ideologi, pengabdian partai, kepemimpinan dan kemampuan managerial serta militansi sebagai kader partai. Menurut Fitria, DPP juga menegaskan kembali bahwa kader partai yang dapat diusulkan sebagai pimpinan dewan adalah yang pernah menjadi anggota legislatif serta memenuhi kriteria dan persyaratan pasal 4 dan 5 peraturan DPP Partai Nomor 07/2019. Untuk usulan nama nama calon pimpinan dewan, disertai dengan melampirkan berkas persyaratan masing masing calon ang tertuang dalam pasal 7 Peraturan DPP Partai Nomor 7/2019 dan usulan nama sudah harus diterima DPP paling lambat, Rabu (31/7). “Hasil rapat kemarin malam (Minggu (28/7)) kalau akan kami kirimkan ke DPP kalau tidak besok (hari ini) atau Rabu (besok),” kata Fitria. Disinggung tentang tidak munculnya nama Edi di bursa nama calon pimpinan dewan dari PDIP, Fitria menjelaskan bahwasannya DPC PDIP kota Cirebon hanya mengirimkan 3 nama ke DPP, sedangkan keputusan diserahkan ke DPP siapa nama yang akan ditunjuk. “Kita hanya mengirimkan 3 nama sesuai instruksi DPP, adapun siapa nama yang ditunjuk, kita serahkan ke DPP,” tandasnya. Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon M Handarujati Kalamullah S Sos belum mendapatkan kabar dari DPP partai Demokrat tentang rekomendasi nama yang ditunjuk sebagai pimpinan DPRD dari Partai Demokrat. “Sampai hari ini belum ada keputusan dari DPP, kami maish menunggu,” kata Andru. Andru menjelaskan, Partai Demokrat Kota Cirebon hasil pemilu 17 April 2019 meraih 4 kursi, Partai Demokrat berhak mendapatkan 1 tiket kursi pimpinan dewan sebagai wakil Ketua DPRD. Karena untuk menentukan siapa nanti yang duduk di kursi pimpinan dewan, DPC Partai Demokrat Kota Cirebon sudah melayangkan surat ke DPP melalui DPD Jawa Barat . DPC mengirimkan 2 nama ke DPP yakni M Handarujati Kalamullah dan Yuliarso BAE. Surat tersebut dikirimkan ke DPP melalui DPD Partai Demokrat jawa Barat tanggal 15 Juli 2019. “Ketentuannya 2 nama bukan satu nama yang dikirim, kita kirimkan dua. Saya dan Pak Yuliarso,” kata Andru. Bahkan dirinya juga menjelaskan, DPD Partai Demokrat Jawa Barat mengirimkan satu nama ke DPP untuk duduk di kursi wakil ketua DPRD. Andru optimis DPP merekomendasikan namamya sebagai wakil Ketua DPRD. Pertimbangannya, karena dirinya berhasil memimpin partai hingga menghantarkan ke kursi pimpinan dewan dengan meraih 4 kursi, padahal Pemilu 2014 partai demokrat hanya meraih 3 kursi.  “Saya kan dianggap berhasil memimpin partai,  terbukti pemilu 2019 berhasil menghantarkan pemilu 2019 meraih 4 kursi dan meraih kursi pimpinan dewan,” pungkasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: