Tangkuban Perahu Dibuka Lagi

Tangkuban Perahu Dibuka Lagi

SUBANG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan Gunung Tangkuban Perahu aman untuk dikunjungi pasca erupsi, Jumat (26/7) lalu. Namun, pihaknya belum bisa memutuskan untuk membuka kembali kawasan wisata alam tersebut, karena harus berkoordinasi dengan para pihak terkait. \"Posisi sudah normal. Kalau melihat laporan kewaspadaan, gunung ini tetap dijaga. Tapi saya kira pengunjung sudah boleh datang dengan syarat pengelola wajib menyiapkan kesiagaan untuk proses evakuasi apabila terjadi kejadian serupa,\" ucapnya saat melakukan kunjungan lapangan ke Gunung Tangkuban Parahu, kemarin (29/7). Menurutnya, erupsi yang terjadi di Tangkuban Perahu berdasarkan keilmuan bukanlah erupsi magma, melainkan erupsi uap air atau erupsi freatik. Hal ini sudah menjadi pola yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir, termasuk pada tahun 2013 silam. \"Kejadian kemarin bersifat lokal tidak menyebar dan menyusutnya pun cepat,\" tuturnya. Dia mengatakan, akan melakukan rapat dengan para pihak terkait untuk mengevaluasi segala hal yang ada di Tangkuban Parahu, setelah itu lokasi wisata alam yang sudah terkenal ini bisa dibuka kembali. \"Untuk waktu kapan dibukanya, nanti kita hitung, mudah-mudahan dalam satu atau dua hari kedepan. Besok (hari ini, red) kita akan rapat koordinasi,\" katanya. Terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) evakuasi, pihaknya akan sesuaikan, salah satunya dengan menerapkan posisi parkir kendaraan dengan menghadap muka jalan agar memudahkan proses evakuasi. Kemudian, jumlah kendaraan yang akan naik ke puncak gunung harus dicek kembali jumlahnya. \"Selain itu, debu juga harus dibersihkan agar pengunjung nyaman,\" terangnya. Dalam kesempatan ini, dia menghimbau dan berharap kepada masyarakat untuk menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi yang sumbernya bukan dari instansi resmi, hal ini demi kebaikan seluruh masyarakat. \"Soal info kebencanaan fokus pada lembaga resmi, baik pemerintah daerah atau instansi yang menangani hal kebencanaan, jangan dari pribadi-pribadi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,\" pungkasnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: