Alhamdulillah, Bayi Berperut Besar Berhasil Dioperasi di RSD Gunung Jati

Alhamdulillah, Bayi Berperut Besar Berhasil Dioperasi di RSD Gunung Jati

CIREBON-Tindakan operasi untuk Muhammad Rhamdan, bayi penderita tumor hidronefrosis, berjalan sukses. Proses  operasi dilakukan di RSD Gunung Jati Cirebon, dipimpin dr Iwan Hermawan SpBA. Ternyata tidak memakan waktu lama mengoperasi bagian perut Rhamdan yang membesar setelah proses kelahiran. Memasuki ruang operasi pukul 09.00, prose situ kemudian tuntas setengah jam kemudian. Kondisi pasien pun stabil. Direktur RSD Gunung Jati dr Ismail Jamaludin SpOT mengatakan operasi berjalan lancar sesuai dengan observasi pra operasi. Untuk perawatan selanjutnya, bayi Rhamdan ditempatkan di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU). “Rhamdan kondisinya stabil. Dan tim dokter akan melakukan observasi lanjutan pasca operasi dalam beberapa hari ke depan,” ungkapnya. Pihaknya pun meminta doa dari masyarakat untuk kesembuhan bayi Rhamdan. Pasalnya, pasca operasi pasien masih harus dirawat secara intensif. Apalagi usianya masih di bawah satu tahun, rentan terpapar infeksi. Maka dari itu, pasien ditempatkan di ruang PICU, ruangan yang sama untuk merawat bayi kembar siam Rahmah beberapa waktu lalu. “Untuk sementara yang masuk ke ruangan PICU dibatasi dengan ketat. Mohon maaf (batasi pembesuk) ini untuk kebaikan pasien,” jelasnya. Dijelaskan kembali, hidronefrosis berarti pembengkakan (dilatasi) saluran kemih bagian atas. Hydro sendiri berarti air dan nephro bermakna ginjal. Singkatnya, hidronefrosis adalah kondisi ginjal bengkak karena air seni (urine) menumpuk. Hal itu terjadi saat air kencing dari ginjal tak dapat mengalir menuju kandung kemih karena sumbatan. “Sebenarnya hidronefrosis bukan penyakit, melainkan terminologi deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi bagian ginjal yang berdilatasi akibat penyakit lain,\" ucap dr Ismail. Sementara itu, bantuan untuk meringankan beban orangtua Rhamdan terus berdatangan. Salah satunya dari Komunitas Peduli Pena (KPP) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Dengan menyerahkan uang sejumlah Rp10 juta dan diterima langsung oleh Wasdana, orang tua Rhamdan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang sudah membantu kami. Kepada KKP dan IJTI juga, semoga amal dan kebaikannya ini mendapatkan balasan dari Allah SWT,” tandasnya. Seperti diberitakan, bayi Muhammad Rhamdan merupakan anak pasangan Wasdana dan Siti Subaedah, warga Blok Karangsari RT 18 RW 04, Desa Tamansari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Pasien dibawa ke RSD Gunung Jati pada Senin (29/7). Pada Selasa pagi (30/7) tim dokter melakukan observasi dan memutuskan menggelar operasi pada Rabu (31/7). Apa yang dialami Muhammad Rhamdan ternyata sudah terdeteksi sejak dalam kandungan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara, Selasa (30/7). Deden mengungkapkan, sejak dalam kandungan berusia 9 bulan berdasarkan hasil USG sudah ada kelainan. Kemudian bayi lahir di RS Bhayangkara Losarang. Karena ada kelainan disarankan untuk dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon, tapi pihak keluarga saat itu menolak sehingga terpaksa dibawa pulang oleh keluarga. Namun setelah bayi berusia 38 hari, pihak keluarga baru mau dirujuk lagi ke RSD Gunung Jati agar bisa mendapatkan perawatan lebih intensif. Terkait dengan kondisi keluarga pasien yang merupakan keluarga miskin, dr Deden mengungkapkan bahwa seluruh biaya operasu sudah di-cover BPJS Kesehatan. Untuk itulah ia berharap pihak keluarga tidak usah terlalu khawatir. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: