PLN Belum Bisa Pastikan Jumlah Besaran Kompensasi ke Pelanggan

PLN Belum Bisa Pastikan Jumlah Besaran Kompensasi ke Pelanggan

JAKARTA-Gangguan pasokan listrik PLN membuat masyarakat mengalami kerugian besar. Banyak aktivitas bisnis terhenti. Wilayah Cirebon dan sekitarnya pada Minggu siang (4/7) sampai sore hari mengalami pemadaman listrik yang cukup merata. PLN menyatakan akan melakukan investigasi sekaligus siap memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak. Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PT PLN Sripeni Inten Cahyani membeberkan kronologi singkat peristiwa blackout atau pemadaman setrum di daerah Jawa Barat, DKI Jakartya, dan Banten, Minggu (4/8). Menurut Sripeni, listrik mulai padam sejak 11.45 WIB. Awalnya, kata dia, terjadi beberapa kali gangguan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran-Pemalang sebelum akhirnya listrik padam. “Jadi, di saluran udara Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua,” kata Sripeni ditemui di kantor PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Depok, Jawa Barat. Menurut dia, gangguan di SUTET Ungaran-Pemalang mengakibatkan terjadinya masalah di jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Depok-Tasikmalaya. “Nah inilah merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta,” ucap dia kepada wartawan. Setelah listrik padam di beberapa daerah, PLN lantas mengoperasikan PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan, sekaligus untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya. “Kami manajemen PLN memimpin langsung dan mengawal langsung proses recovery,” tutur dia. Meski begitu, Sripeni belum bisa mengungkapkan penyebab pasti listrik padam di beberapa wilayah. PLN bakal menunjuk tim investigasi independen untuk mengusut kasus listrik padam. Paling lama, penyebab pasti dari kasus listrik padam akan diketahui dalam tiga bulan ke depan. Penyebab listrik padam itu akan dipakai PLN sebagai bahan evaluasi agar peristiwa ke depan tidak terulang. Pemadaman listrik yang cukup lama di Jabodetabek menuai kontroversi. Masyarakat yang merasa dirugikan pun melampiaskan kemarahan pada PLN. Akun PLN di Instagram diserbu netizen. Mereka menumpahkan kekesalan hingga curhat karena banyak aktivitas yang terganggu akibat mati lampu dan pemadaman listrik hampir setengah hari. Kebanyakan warganet menyindir PLN yang meminta maaf atas pemadaman tapi memberi denda pada masyarakat saat telat membayar listrik. “Yang bener aja PLN. Bayar listrik telat dikit denda. Mati listrik seenaknya ber jam-jam hanya dengan minta maaf. Sehat gak ya kalian PLN,” tulis salah seorang warganet. “Listrik mati 10 jam lebih, berarti bayar listrik bulan ini bisa dong telat 10 hari tanpa denda cuman minta maaf aja nanti kita ke PLN karena telat 10 hari ya,” sambung yang lainnya. “Listrik telat sehari langsung main putus. Ini mati berjam2 enak banget minta maaf.. kalau gw telat bayar gw ucap pake maaf lu terima gak? Mana pertanggungjawabannya ? Ganti rugi dong. Semua lumpuh gara2 gak ada listrik,” tulis warganet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: