Awas, Banyak Hewan Kurban di Bawah Umur

Awas, Banyak Hewan Kurban di Bawah Umur

CIREBON - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menemukan 275 hewan kurban di bawah umur. Termasuk 10 hewan kurban yang sakit. Temuan tersebut diketahui usai sidak penjualan hewan kurban ke sejumlah tempat. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ir Ali Effendi MM didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan drh Encus Suswaningsih mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebulan sebelum hari Raya Idul Adha. Sejauh ini, hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan belum ditemukan hewan kurban cacat. Namun ada sejumlah domba yang belum cukup umur dan 10 ekor hewan kurban yang diketahui sakit. \"Kalau belum cukup umur dilarang untuk dijual. Karena tidak sesuai dan tidak sah dalam syariat Islam. Kalau sakit masih bisa disembuhkan,” ujar Ali kepada Radar Cirebon, usai sidak di Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan Desa Kubang, Kecamatan Talun, kemarin (7/8). Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya memberikan tanda paneng (tanda sehat). Sehat itu seluruhnya, yaitu kesehatannya, cukup umurnya dan lainnya. \"Jadi disarankan untuk masyarakat yang hendak membeli hewan kurban, baiknya yang sudah memiliki tanda dari tim kesehatan hewan,\" tukasnya. Dia menyampaikan, hasil pemeriksaan kesehatan tahun 2018 kemarin, sehat dan layak 15.157 ekor, umur muda 17 ekor, sakit 38 ekor. Kemudian hasil setelah pemotongan ditemukan cacing hati 11 ekor, kelainan di paru 6 ekor dan cacing di saluran pencernaan 5 ekor. “Dan pemotongan sapi tahun lalu untuk hewan kurban ada 1.351 ekor, kerbau 4 ekor dan domba 12.193 ekor. Perlu diketahui, di Kabupaten Cirebon ada 254 tempat pemotongan dan 88 lokasi penjualan,” paparnya. Ali menambahkan, berdasarkan analisa yang diperoleh selama inspeksi mendadak ini, adanya penurunan daya beli masyarakat. Namun yang bisa berkurban ia kira tetap untuk berkurban. \"Memang ada penurunan. Tapi di lokasi lain ada juga yang 100 persen terjual. Tetapi trennya lima tahun kemarin alhamdulillah naik. Dan sekarang masih ada beberapa hari lagi. Mudah-mudahan terjual maksimal,\" katanya. Sementara itu, beberapa hari menjelang hari Raya Idul Adha tahun 2019 ini, pedagang hewan kurban mengaku tahun ini daya beli masyarakat menurun. Pasalnya, empat hari menjelang hari Raya Idul Adha ini, baru 50 persen dari stok hewan qurban belum terjual. “Hingga saat ini, penjualan baru 50 persen. Padahal tahun-tahun lalu bisa di angka 90 persen,” ujar Muhammad Sahud penjual hewan kurban di samping kantor Kecamatan Talun. Menurutnya, faktor menurunnya daya beli masyarakat lantaran harga beli naik. Dari stok 100 ekor domba dan sapi 50 ekor, saat ini yang baru terjual 33 ekor sapi dan kambingnya baru 55 ekor. “Dibandingkan tahun kemarin domba bisa 180 ekor yang terjual. Sapi 69 ekor. Harapannya sih pengen rame dan pengen habis,\" imbuhnya. Senada disampaikan Sekretaris Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan Desa Kubang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Adi Mukadi. Dia mengaku untuk pembelanjaan mengalami kenaikan, sedangkan daya beli masyarakat menurun. \"Stok sapi kita sejumlah 250 ekor. Namun hingga sekarang baru 210 ekor sapi yang terjual,\" singkatnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: