PAC Partai Gerindra Merasa Tak Mencalonkan Affiati

PAC Partai Gerindra Merasa Tak Mencalonkan Affiati

CIREBON–Sejumlah pernyataan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra, mendapat sanggahan dari pengurus anak cabang (PAC). Terutama terkait dengan pencalonan Affiati AMa sebagai ketua DPRD. Para pengurus mempertanyakan klaim semua PAC memberikan dukungan. Sekretaris PAC  Partai Gerindra Kecamatan Kesambi, Munadi menegaskan, tidak pernah membuat dukungan kepada Affiati. Termasuk rapat pleno tidak pernah digelar oleh pengurus PAC Kesambi. Dirinya mendapatkan kabar dari Ilapi selaku ketua PAC, bahwasannya ada pertemuan di Selter Jl Cipto Mangunkusumo. Ada tiga PAC yakni Kesambi, Pekalipan dan Kejaksan yang dikumpulkan Asep Kurnia sebagai pengurus DPC. Dalam pertemuan itu, Asep memunculkan nama Affiati. Tapi pertemuan itu mengambang. \"Di situ malah ada Fitrah Malik,\" katanya kepada Radar Cirebon, Kamis (8/8). Pertemuan itu, kata dia, tidak bisa dijadikan klaim bahwa PAC Kecamatan Kesambi secara institusi mendukung Affiati. Dewan Pendiri Partai Gerindra, Enjo Suharjo juga mempertanyakan surat yang dikeluarkan DPC Gerindra Provinsi Jawa Barat. Meski tidak dituliskan bahwa pembahasan calon ketua DPRD tidak harus melalui makenisme rapat Pleno DPC. Tapi hal ini bukan berarti DPC Gerindra Kota Cirebon bisa sembarangan dalam penentuan jabatan publik seperti ketua DPRD. Apalagi, jabatan ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak khususnya warga Kota Cirebon. Untuk itu, keputusan seperti ini harus diambil secara organisatoris bukan dua orang saja. Dirinya malah mengkhawatirkan pendatang baru. Apalagi kabarnya ada titipan, dan dewan penasehat juga merasa dilangkahi. “Ini mengkritik bukan untuk menjatuhkan orang, jangan sampai pemimpin itu kebablasan,” tegasnya. Enjo menegaskan, dirinya tidak memiliki tendensi pribadi dengan Affiati. Dewan Penasehat, pendiri juga PAC tidak mempersoalkan ketika prosesn pengusulan kandidat ditempuh melalui mekanisme yang berlaku. “Jangan sampai persoalan ini membuat malu sendiri, apalagi Partai Gerindra sekarang semakin besar,” katanya. Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra, Awan Darmana juga menyesalkan pernyataan ketua DPC yang mengklaim meminta usulan dari PAC, tapi tidak melibatkan dewan penasehat. Justru ini memperlihatkan DPC yang meninggalkan dewan penasehat di saat partai semakin besar. “Dulu kita bersama-sama, dari zaman Gerindra cuma punya satu anggota dewan. (tahun) 2014 kita punya tiga (anggota dewan) dan menentukan ketua fraksi itu, wanhat diajak rapat. Sekarang Gerindra pemenang pemilu dan wanhat ditinggal,” bebernya. Ketua Gemira Kota Cirebon, Try Daroji juga turut mempertanyakan mekanisme penentuan unsur pimpinan DPRD. Sebagai sayap Partai Gerindra, dia tidak mempersoalkan siapapun ketua DPRD yang ditunjuk. Tetapi, kandidatnya harus menempuh prosedur yang seharusnya. Sebab, keberadaan ketua dewan bukan hanya milik Gerindra. “Jangan sampai nanti Gerindra menjadi tertawaan masyarakat,” ucapnya. Hal senada juga diungkapkan Dewan Penasehat Partai Gerindra, Budi Permadi. Dia menyinggung pernyataan Asep Kurnia yang dianggap melakukan kebohongan publik, bahwsannya semua PAC mendukung Affiati. “PAC Kecamatan Pekalipan mendukung Fitrah Malik. Jadi tidak bisa diklaim semua mendukung,” tegasnya. Seperti diketahui, dalam sesi konferensi pers sehari sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra, Eman Sulaeman mengungkapkan, kemunculan nama Affiati yang tanpa rapat pleno DPC sudah sesuai dengan prosedur. Kemudian ada surat dari DPD Partai Gerindra Jawa Barat, bahwa harus mengirimkan dua nama. Dari arus bawah, muncul Fitrah Malik yang dianggap layak karena pengurus partai dan Affiati karena peraih suara tertinggi. “Muncul dua nama itu bukan dari saya. Itu usulan dari dari bawah dan itu sifatnya rahasia. Selain saya sebagai ketua, sekretaris juga ikut tanda tangan surat yang mengirimkan dua nama,” bebernya. DPD gerindra Jawa Barat, menginstruksikan tanggal 14 Juli 2019, selang dua hari kemudian DPC mengirimkan dua nama dan dikirim 16 Juli. Setelah dikirim tidak ada kabar lagi dari DPD. Makanya, Eman juga kaget karena di media muncul berita DPD sudah memunculkan list nama calon ketua DPRD dan hanya muncul nama Affiati. Sedangkan Fitrah Malik namanya hilang. “Saya bersumpah DPC mengirimkan nama ke DPD itu dua nama. Kalau DPD memunculkan satu nama, itu bukan ranahnya DPC,” tegasnya. Dalam pencalonannya sebagai pimpinan DPRD, calon ketua DPRD baik Fitrah Malik maupun Affiati menandatangani pakta integritas. Begitu juga enam anggota dewan terpilih menandatangani pakta intergitas. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: