Penderita Penyakit Langka Tidak Mampu Dapat Penanganan Cepat

Penderita Penyakit Langka Tidak Mampu Dapat Penanganan Cepat

MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka memfasilitasi warganya yang menderita penyakit langka dan tidak bisa berobat akibat keterbatasan dana. Salah satunya Yaya Sudarya (39) warga Blok Selasa RT 07/02 Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih. Yaya saat ini tengah dirawat di RSUD Majalengka dan segera dirujuk ke RS Al-Ihsan Bandung. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Alimudin menjelaskan, menemukan keberadaan pasien tersebut dari laporan masyarakat. Langsung ditindaklanjuti dengan menerjunkan tim “Puskesmas Nganjang ka Imah” untuk meninjau dan memetakan langsung langkah-langkah apa saja yang mesti dilakukan. “Kami dapat laporan dari masyarakat ada warga berpenyakit langka ini, yang tidak sanggup berobat karena kondisi ekonomi. Kami bujuk agar mau diobati, urusan JKN-nya sedang diproses oleh tim, yang langsung berkordinasi dengan RSUD Majalengka agar mendapat penanganan darurat dulu,” kata Alimudin. Kepala Bidang Kesehatan Sekunder Abdurahman Rosidi menambahkan, setelah mendapat laporan, bersama puskesmas setempat langsung menemui ke rumah pasien. Berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menyiapkan kelengkapan administrasi. Kelengkapan persyaratan untuk perawatan dan pengobatan pasien. “Alhamdulillah, setelah pengurusan selesai, kami berkoordinasi dengan direktur RSUD Majalengka dan langsung mendapatkan penanganan di UGD RSUD. Sambil nunggu JKN-nya lengkap. Pasien akan dirujuk ke Bandung,” ungkapnya. Sementara untuk diagnosa penyakit langka tersebut berdasarkan keterangan dokter jaga RSUD, bahwa pasien tersebut menderita Stephen Johnson Syndrome. Gejalanya kulit mengalami bercak-bercak-bercak sampai melepuh. Penyakit ini diakibatkan alergi terhadap obat-obatan dalam tingkat yang parah. Berdasarkan keterangan keluarga pasien, Yaya jatuh dari motor pada bulan awal bulan Juni lalu, dan terluka pada bagian kakinya. Kemudian, diurut (dipijat) dan meminum obat-obatan yang diduga menjadi penyebab pasien mengalami penyakit tersebut hingga seperti sekarang ini. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: