Logo Chery di Gocher Hanya Salah Satu Opsi Desain

CIREBON-Bertekad meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) III Cirebon, melakukan rebranding terhadap KA Argojati, Cirebon Ekspres dan Tegal Bahari menjadi Argo Cheribon. Berkunjung ke Kantor Radar Cirebon pada Senin (12/8), Manajer Humas Daop III Cirebon Kuswardoyo didampingi stafnya Nurul Wulan menjelaskan, makna mengenai kereta argo hingga kontroversi penggunaan nama Argo Cheribon. Disebutkan dia, nama argo memang berarti gunung. Namun tidak semua kereta argo menggunakan nama gunung. Pemilihan nama argo sendiri tidak diartikan secara harfiah. Melainkan makna filosofinya, bahwa gunung adalah dataran tertinggi di bumi. \"Kereta argo mulai dipakai tahun 1995. Waktu itu kita ingin mengubah imej, karena waktu itu kereta dapat stigma sebagai angkutan kelas menengah ke bawah,\" tuturnya. Tidak semua kata argo yang berarti gunung disandingkan dengan nama gunung lagi. Seperti Argo Dwipangga, Sembrani dan lainnya. Jadi yang diambil adalah filosofi gunung tersebut bukan secara harfiah fisiknya. Berkaitan dengan Argo Cheribon, Kuswardoyo menyampaikan, ini merupakan hasil kajian sejarah perkeretaapian di Cirebon. Dulunya Stasiun Cirebon adalah Cheribon, jadi ini untuk mengenang dan mengabadikan sejarah kereta api, tidak lebih dari itu. \"Saya akui, mesti ini akan menjadi pro kontra. Tapi bisa saya jelaskan kepada masyarakat tidak ada maksud lainnya. Ini. Untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,\" terangnya. Sementara terkait dengan penggunaan ikon chery pada akronim Go Cher, Kuswardoyo  menyebut bahwa itu adalah salah satu opsi logo saja. Sedangkan untuk logo resmi Argo Cheribon yang disetujui bukan demikian. Adapun tersebarnya famplet jadwal Argo Cheribon yang memuat logo buah chery, semata untuk menyosialiasikan jadwal saja. Kuswardoyo menambahkan, dalam waktu dekat akan melakukan launching untuk Argo Cheribon. Yang dikemas dengan syukuran sederhana di Stasiun Cirebon. (gus)

Sumber: