Peternak Ayam Banyak yang Bangkrut

Peternak Ayam Banyak yang Bangkrut

CIAMIS - Para peternak ayam pedaging di wilayah Priangan Timur sedang menjerit akibat sulit mengembangkan usaha. Sehingga, banyak yang gulung tikar. Melihat situasi tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhalul Ulum mengundang perwakilan peternak untuk menyampaikan keluh kesahnya di hadapan perwakilan tiga kementerian sekaligus. Yakni, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Uu, di Kabupaten Ciamis saja, sudah ada 160 dari total 360 peternak ayam yang menutup usahanya.

“Ini masalahnya macam-macam. Maka memerlukan kebijakan-kebijakan berskala nasional, bukan hanya di kami tingkat pemerintah provinsi,” ujarnya usai mendengarkan keluhan para peternak ayam dari wilayah Priangan Timur, di Aula Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis didampingi Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, kemarin (17/2).

Sementara, Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Kabupaten Ciamis, Ade Kusnadi menuturkan, peternak mengeluh pakan yang mahal dan sulit didapat. “Pakan yang menjadi masalah. Dan kenapa beli jagung impor itu harus pakai dolar?” tutur Ade.

“Pada 2018 harga telur ada kenaikan. Sekarang harga telur mahal tapi kenapa para peternak ayam petelur banyak yang bangkrut?” imbuhnya.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, saat ini tingkat konsumsi daging ayam mencapai 8,48 kg/kapita/tahun. Hal ini berdampak pada kebutuhan daging di Jawa Barat sebesar 493.437 ton atau 614.492.266 ekor. Ketersediaan daging ayam Jawa Barat 858.313 ton atau 740.790.407 ekor, sehingga surplus 362.876 ton.

Sementara konsumsi telur di Jawa Barat mencapai 8,46 kg/kapita/tahun, sehingga kebutuhan telur mencapai 492.274 ton dengan ketersediaan telur sebanyak 172.199 ton. Artinya terjadi defisit 320.155 ton yang selama ini dipenuhi dari Sumatera Utara, Jawa Timur dan Jawa Tengah. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: