Meninggalnya Ashraf Sinclair dan Fenomena Anak Muda Semakin Rentan Serangan Jantung

Meninggalnya Ashraf Sinclair dan Fenomena Anak Muda Semakin Rentan Serangan Jantung

Anak muda zaman sekarang semakin rentan terkena penyakit jantung. Banyak penyebabnya. Pada beberapa penderita, justru sama sekali tak ada gejala. Menderita penyakit jantung, tapi tanpa keluhan.

LAPORAN: ADE GUSTIANA, Cirebon

DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Edial Sanif SpJP FIHA, mengatakan, kecenderungan anak muda terkena serangan jantung disebabkan banyak faktor. 5-10 persen faktor keturunan.

Penyempitan pembuluh darah jantung, kata Edial, rata-rata dimulai sejak umur 10 tahun. Dan ketika usia 40 tahun, nyaris semua orang mengalami penyempitan.

“Tergantung berat dan ringannya (penyempitan pembuluh darah jantung, red),” ujar Edial saat berbincang dengan Radar di RS Permata Cirebon, kemarin.

\"\"
DOKTER spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Edial Sanif SpJP FIHA.

Anak muda yang mengalami penyempitan pembuluh darah jantung disebabkan faktor risiko. Di antaranya pola hidup dan pola makan. Seperti sering mengonsumsi junk food, merokok, terlalu lelah bekerja, terlalu emosional, obesitas, gula darah tinggi, hingga stres.

“Di samping sering mengonsumsi alkohol atau narkoba. Kemudian HIV/AIDS yang menyebabkan spasme atau keram pembuluh darah,” jelasnya.

Edial mengatakan, penyakit jantung digolongkan menjadi beberapa gejala. Yakni khas, tidak khas, hingga faktor pencetus. Masing-masing orang memiliki gejala yang berbeda.

Untuk khas, kata Edial, ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri/kanan. Seperti tertekan, terpukul, hingga merasakan panas layaknya terbakar.

“Kalau tidak khas, gejalanya seperti orang masuk angin. Tiba-tiba serangan jantung dan meninggal. Pada beberapa penderita, sama sekali tidak ada gejala dan tiba-tiba meninggal. Dia menderita penyakit jantung, tapi tanpa keluhan,” ungkapnya.

Lalu untuk faktor pencetus, disebabkan karena aktivitas yang berlebihan. Seperti melakukan olahraga berat, padahal sebelumnya tidak pernah melakukannya.

“Misalkan nggak pernah main bola, tiba-tiba main bola. Itu mencetus (terkena serangan jantung, red),” jelasnya.

Seperti diketahui, meninggalnya Ashraf Sinclair mengagetkan semua pihak. Salah satunya Oka Tripambudi, pelatih gym Ashraf. Kata Oka, malam sehari sebelum meninggal, Ashraf masih melakukan latihan Crosfit bersamanya.

“Dia datang dengan happy, menyapa semuanya,” kata Oka kepada awak media di Crosfit Nisacala, kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: