Banjir Indramayu Meluas hingga Kecamatan Patrol dan Sukra

Banjir Indramayu Meluas hingga Kecamatan Patrol dan Sukra

INDRAMAYU - Banjir di Kabupaten Indramayu meluas. Tidak hanya di wilayah kota, banjir juga kembali menerjang wilayah Kecamatan Patrol dan Sukra, Kabupaten Indramayu, Senin (24/2).

Bahkan dalam bencana banjir kali ini skalanya lebih besar dari banjir sebelumnya dalam dua bulan terakhir. Sedikitnya 2.000 unit rumah terendam. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Di Kecamatan Sukra, banjir melanda tiga desa, yakni Bogor, Karanglayung dan Sumuradem. Sekitar 1.500 unit rumah warga terendam banjir.

Banjir terparah terjadi di Desa Bogor. Ketinggian air sekitar 60 sentimeter dan rumah terendam sebanyak sekitar 1.000 unit.

Sementara Karanglayung 300 unit dan Sumuradem 200 unit rumah yang terendam. Ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Selain rumah banjir di tiga desa tersebut juga merendam balai desa dan gedung sekolah dasar.

Baca juga: Dilanda Hujan dari Subuh hingga Siang Hari, Sebagian Wilayah Indramayu Banjir

Camat Sukra, Achmad Mansyur mengatakan, banjir di Kecamatan Sukra disebabkan selain curah hujan tinggi. Selain itu, banjir disebabkan luapan dari tiga sungai.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di tiga desa tersebut. Warga korban banjir juga belum ada yang dievakuasi, karena masih memilih bertahan dirumahnya masing masing.

“Kami Forkopimcam melakukan siaga banjir. Petugas Pol PP, Polsek Patrol dan Sub Sektor Sukra, Koramil serta perangkat desa, standby di lokasi banjir. Kami terus siaga dan memantau kondisi banjir. Jika banjir bertambah besar, kami akan melakukan evakuasi warga. Kita lebih memprioritaskan warga korban banjir. Dari BPBD Indramayu, juga datang petang tadi meninjau lokasi banjir di tiga desa tersebut,” ujar Mansyur, ditemui di lokasi banjir Desa Bogor.

Mansyur menjelaskan, banjir yang menerjang Desa Bogor, disebabkan luapan Sungai Sewo. Sementara Sumuradem dan Karanglayung, akibat dari luapan Sungai Mansetan dan sungai kecil pembuangan Gabug. Ketiga sungai itu meluap, karena tidak bisa lagi menampung air dari curah hujan.

Sementara di Kecamatan Patrol, banjir menerjang tiga desa, yakni Bugel, Sukahaji dan Desa Limpas. Banjir merendam sedikitnya 500 unit rumah warga.

Banjir terparah, yakni Desa Bugel dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Banjir disebabkan meluapnya sungai Bugel dan saluran pembuangan limbah masyarakat yang tidak terbuang secara maksimal.

“Untuk data sementara, rumah warga yang terendam sekitar 500 unit. Sekitar 200 unit rumah di Desa Bugel, 100 unit rumah di Desa Sukahaji, dan untuk Desa Limpas sekitar 200 unit rumah yang terendam banjir. Kami terus memantau kondisi banjir, apalagi hingga saat ini hujan masih turun. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir, namun ada beberapa warga yang sakit dan sudah kita bawa ke puskesmas,” kata Teguh. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: