Diduga Terkait Kosmetik Ilegal di Kedawung, Pabrik di Ciledug Disegel BPOM

Diduga Terkait Kosmetik Ilegal di Kedawung, Pabrik di Ciledug Disegel BPOM

TIM gabungan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat dan Polda Jawa Barat menyegel sebuah bangunan di RT 01 RW 01 Blok Pon, Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Selasa siang (25/2). Penyegelan ini diduga masih berkaitan dengan penyitaan ribuan kosmetik dari sebuah rumah mewah di Jl Walet, Kecamatan Kedawung, pada Senin malam (24/2).

Data yang dihimpun Radar, tim BPOM dan Polda Jabar sebenarnya gagal melakukan penggeledahan di dalam bangunan yang disebut sebagai pabrik kosmetik itu. Saat tim operasi tiba, memang tak ada satu orang pun di dalam pabrik itu. Sehingga BPOM hanya melakukan penyegelan.

Kuwu Ciledug Kulon Wawan Hermawan mengatakan, sudah dua kali diminta untuk mendampingi BPOM dan Polda Jabar untuk melakukan penggerebekan di pabrik kosmetik yang berada di desanya.

“Sebenarnya dari kemarin (Senin, red) saya ditelepon dan diminta untuk mendampingi melakukan penggerebekan. Namun dari Senin itu sampai sekarang (kemarin, red) di dalam pabrik tidak ada orang. Jadi tadi cuma disegel, digembok oleh BPOM,” ujar Wawan saat dikonfirmasi Radar Cirebon.

Baca juga:

Ribuan Kosmetik Cirebon Disita BPOM Jawa Barat, Perusahaan Akui Izin Belum Lengkap

Menurut Wawan, BPOM dan Polda Jabar akan kembali lagi untuk melakukan penggeledahan. Wawan mengaku tidak mengetahui jika di desanya terdapat pabrik kosmetik. “Saya nggak tahu. Malah baru tahu setelah dihubungi oleh Polda terkait kosmetik ilegal ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, selama ini memang tidak pernah ada pemberitahuan dari perusahaan kepada pemerintah desa. “Saya nggak tahu menahu. Katanya bangunan tersebut sudah dijual. Kami tidak tahu karena baik pihak yang menjual maupun pembeli tidak pernah melaporkan kepada desa,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Wawan, pabrik kosmetik tersebut sebelumnya telah berubah-ubah fungsinya. “Katanya dulu itu toko kain lalu berubah jadi toko emas. Warga sekitar juga mengeluh. Katanya kalau malam hari terdengar berisik sekali, seperti banyak aktivitas mesin dan suara lain di situ. Warga merasa terganggu,” tuturnya.

Terpisah, Radi, salah satu pedagang emas kaki lima yang berdagang di depan pabrik kosmetik itu mengaku tahu ada BPOM dan Polda Jawa Barat mendatangi lokasi tersebut. “Datang dari jam 11 siang (kemarin, red). Kayaknya sempat menunggu pemilik atau orang, karena kosong nggak ada orang di dalam. Jam setengah 3-an mereka langsung pergi karena nggak ada orang,” ujar Radi.

Pria yang setiap hari berdagang emas di lokasi tersebut terkejut jika bangunan itu memproduksi kosmetik ilegal. “Saya malah baru tahu. Karena memang bangunan tersebut selalu tertutup dan tidak pernah ngobrol. Di sini banyak yang home industry, jadi saya nggak curiga. Dikira pabrik apa gitu,” ucapnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: