WNI Menungggu Kepastian Evakuasi

WNI Menungggu Kepastian Evakuasi

JAKARTA - Warga Negra Indonesia (WNI) Kru Kapal Diamond Princess yang terkonfirmasi positif virus corona kini berjumlah sembilan orang. Meskipun kru yang masih sehat sudah dijanjikan akan segera dievakuasi, belum ada kepastian kapan dan dengan moda transportasi apa evakuasi akan dilakukan.

Sementara Pemerintah Filipina sudah lebih dulu mengevakuasi warganya hari Selasa (25/2). Kabar soal evakuasi tersebut diterima oleh kru WNI Diamond Princess dari staf KBRI Tokyo.

\"Kami diberitahu pihak KBRI bahwa kami akan dievakuasi. Tapi masih belum jelas kapan dan bagaimana,\" kata salah satu kru WNI, Dimas Wahyu Pratama, kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia, Rabu (26/2).

\"Sekarang ini yang tersisa di atas kapal hanya kru dari Serbia, Italia, India, dan Indonesia\" sambungnya.

Menurut Dimas, kru India akan dievakuasi hari Rabu (26/2 waktu setempat), sementara saat dihubungi ABC Indonesia, evakuasi kru Filipina sedang berlangsung.

\"Iya, ini (evakuasi kru Filipina) sedang berlangsung. Kami cuma bisa nonton,\" kata Sasa, kru WNI di Diamond Princess.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto pada hari Senin (24/2) mengumumkan lima kasus baru positif corona di kapal Diamond Princess. Itu berarti, total kru WNI yang dinyatakan positif corona di kapal pesiar ini kini berjumlah sembilan orang.

Sebelum dipindahkan ke rumah sakit, mereka yang bergejala dan akhirnya dinyatakan positif corona ditempatkan terlebih dahulu di kamar bekas penumpang.

\"Ya memang dibersihkan kamarnya, tapi kita tidak pernah tahu seberapa bersihnya. Apalagi, ini virus kan berbahaya,\" kata Dimas yang seharhari bekerja sabagai jurumasak di Diamond Princess.

Inilah yang mendorong para kru WNI mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengeluarkan mereka dari kapal.

Pemerintah Indonesia bukannya tidak punya rencana untuk mengevakuasi kru WNI di kapal pesiar ini. Dari beberapa opsi yang dipertimbangkan, evakuasi melalui jalur laut menjadi pilihan yang lebih dipertimbangkan oleh pemerintah.

Rapat koordinasi untuk mendengar kesiapan KRI Dr Soeharso yang akan dipakai untuk evakuasi juga sudah digelar Kamis (20/2) pekan lalu. Namun usulan ini dipertanyakan para kru karena diperkirakan memakan waktu sampai 34 hari.

\"Kami memang \'upset\' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis, dan penjemputannya dari Indonesia ke Jepang itu lama, empat belas hari,\" kata Sasa.

Keberatan terkait waktu ini juga disampaikan dalam video berisi pesan kepada Presiden Jokowi yang dititipkan melalui ABC Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: