Buruh dan Petani Bakal Kepung PG Sindanglaut

Buruh dan Petani  Bakal Kepung PG Sindanglaut

CIREBON – Sekitar 100-an buruh dan petani tebu PG Sindanglaut, Senin (2/3) bakal mengepung PG Sindanglaut. Hal tersebut dilakukan sebagai reaksi atas keputusan managemen yang menutup PG Sindanglaut.

Perwakilan petani, Mae Azhar kepada Radar Cirebon menuturkan, pemberitahuan aksi tersebut telah dilayangkan ke pihak kepolisian. Dia pun sudah berkoordinasi dengan para petani dan buruh di PG Sindanglaut, untuk bersama-sama melakukan aksi penolakan terkait keputusan penolakan tersebut.

“Kami petani dan buruh PG Sindanglaut akan berkumpul di PG Sindanglaut dan melakukan aksi damai untuk menolak keputusan managemen yang menutup PG Sindanglaut. Karena tidak hanya petani yang akan terdampak, ratusan buruh dan pekerja juga akan terdampak dari kebijakan ini,” ujarnya.

Disampaikan Azhar, petani dan buruh harus berani untuk menentukan nasibnya sendiri, karena beberapa cara yang sudah dicoba, baik melalui audiensi ataupun berkirim surat ke manageman tetap tidak digubris.

“Ini adalah upaya terakhir kita untuk mencari kejelasan. Kita akan kepung PG Sindanglaut. Kami meminta giling tetap dilakukan di PG Sindanglaut, sampai dengan saat ini sosialisasi yang dilakukan juga tidak jelas. Seperti apa teknisnya kami tidak tahu. Padahal keputusan ini akan berdampak besar kepada petani maupun pekerja,” imbuhnya.

Disampaikan Azhar, petani dan buruh akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pihak managemen dan pihak-pihak terkait. Selain itu, surat-surat juga akan dikirimkan ke Dinas, Bupati, DPRD, Gubernur hingga ke Presiden yang pada intinya menolak keputusan penutupan pabrik gula.

“Tidak hanya aksi, kita juga akan berkirim surat ke presiden. Kita minta presiden turun tangan dan menganulir keputusan yang dibuat oleh jajaran managemen PT Rajawali Nusantara,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: