Observasi WNI ABK Diamond Princes dan World Dream di Pulau Sebaru tapi Beda Titik

Observasi WNI ABK Diamond Princes dan World Dream di Pulau Sebaru tapi Beda Titik

JAKARTA - KRI dr Soeharso sudah bersandar di dermaga pelabuhan khusus PLTU Indramayu kemarin (1/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Dini hari tadi, kapal milik TNI AL itu membawa 69 WNI kru Diamond Princess yang datang dari Yokohama, Jepang, melalui Bandara Kertajati Majalengka, ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Kemarin saat melihat persiapan di dermaga PLTU Indramayu, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi bersyukur karena proses pemulangan WNI dilakukan bersama-sama dan sejauh ini berjalan lancar.

“Kami mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia. Ini tugas mulia dan saya ucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat,” ujar Muhadjir.

Di lokasi yang sama, Wakil Direktur Utama PLN Dermawan Prasodjo mengatakan untuk mendukung proses observasi 69 WNI kru Diamond Princess di Pulau Sebaru, PT PLN mengirimkan mesin genset berkapasitas 145 KVA. Mesin itu akan digunakan sebagai penerangan dan kebutuhan lain selama observasi.

Keseluruhan genset tersebut, lanjut Prasodjo, telah dikirimkan menggunakan KRI Banda Aceh pada 26 Februari lalu. “Kapasitas genset kami sesuaikan dengan permintaan pihak TNI. Kami (PLN, red) siap membantu dalam hal kelistrikan. Apalagi ini untuk kepentingan bangsa,” ujarnya.

Prasodjo menambahkan, PLN terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, dengan mengedepankan seluruh aspek kehati-hatian dan kesehatan.

Terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan total 69 ABK Diamond Princess terdiri 67 pria dan 2 wanita serta 23 pendamping yang terdiri dari 11 kru pesawat dan 12 tim medis.

“Mereka akan bergabung dengan 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Seberu Kecil, namun di lokasi terpisah,” katanya kemarin.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan ABK Diamond Princess akan menjalani observasi selama 14 hari. Sebab mereka telah menjalani observasi selama 14 hari di kapal.

Dikatakannya meski selama berada di Jepang sudah menjalani pemeriksaan rutin, namun mereka tetap akan menjalani pemeriksaan di Indonesia.

“Kita periksa lagi nanti. Laboratoriumnya periksa lagi. Nanti setelah 14 hari diperiksa lagi,” katanya. “Kalau sudah betul-betul dua kali pemeriksaan negatif, ya sudah dipulangkan,” tambah Achmad.

Setelah proses observasi di Pulau Sebaru Kecil selesai, WNI dari Kapal Diamond Princess akan dipulangkan ke tempat asal masing-masing. Pemerintah akan menyerahkan tugas pendampingan bagi mereka ke Dinas Kesehatan di daerah asal.

“Seperti yang dari Wuhan kemarin, kita serahkan ke dinas kesehatan masing-masing untuk kemudian pendampingan, bukan observasi lagi,” katanya. (kom/gw/khf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: