Kasihan, Fachry Cedera Sel Saraf Otak Berkelanjutan

CIREBON – Fachry Syakir Ramadhan telah melewati masa kritis akibat radang otak yang diderita. Namun dokter pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati memvonis, beberapa sel saraf otak balita asal Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, itu sudah tidak lagi berfungsi.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSD Gunung Jati, dr Siti Maria mengatakan, beberapa sel saraf Fachry mengalami luka dan sudah tidak lagi berfungsi. Itu disebabkan karena cedera atau benturan keras di kepala yang dialami Fachry sekitar dua bulan lalu.

“Kalau sebelumnya Fachry seperti anak yang normal, karena sel-sel saraf yang berkaitan dengan fungsi penting itu sudah banyak yang rusak, beberapa fungsi memang belum bisa pulih. Kalau sel saraf itu luka atau mati, bekasnya yang nyambung hanya jaringan ikatnya saja. Jadi sel saraf itu ngga tumbuh lagi, sel-sel sarafnya sudah rusak,” ujar Maria, kepada Radar Cirebon, Minggu (1/3).

Saat ini, imbuh Maria, Fachry hanya tinggal mengatasi gejala sisa akibat proses peradangan otak tersebut. Seperti akan berpengaruh pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan ketika Fachry beranjak dewasa.

Efek dalam jangka panjang, kejang-kejang masih mungkin dialami Fachry. “Beberapa fungsi (otak, red) tidak lagi sama dengan dulu. Intinya, kalau bicara medis, masa kritisnya sudah lewat,” katanya.

Maria mengatakan, kondisi yang dialami Fachry disebabkan karena benturan di kepala yang tidak langsung di rujuk ke rumah sakit. Mengingat benturan mengenai otak, di mana otak adalah pusat dari pengatur tubuh manusia.

Sementara itu, hingga Minggu (1/3) kemarin, Fachry masih di rawat di ruang observasi Arya Kemuning RSD Gunung Jati Cirebon. Ayah Fachry, Enan Zainal Muttaqin (39) mengatakan, Fachry belum bisa memberikan respons lebih. Masih tertidur dan menangis ketika terbangun.

“Kata dokter, besok (hari ini, red) Fachry sudah boleh pulang. Tinggal fisiknya yang seperti orang lumpuh dan belum bisa apa-apa. Jadi lemes semua,” kata Zainal. (ade)

Sumber: