Masker Mulai Langka, Pemda Wilayah III Sudah Bentuk Crisis Center Virus Corona

Masker Mulai Langka, Pemda Wilayah III Sudah Bentuk Crisis Center Virus Corona

Sementara Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan pembentukan Crisis Center Penanganan Covid-19 sebagai tindak lanjut Status Siaga 1 yang diumumkan Gubernur Ridwan Kamil. Menurut Imron, tim crisis center tersebut nantinya bertugas melakukan upaya-upaya pencegahan dan edukasi ke masyarakat terkait penanganan dan cara menghadapi virus corona.

“Unsur di dalamnya ada Pemkab Cirebon, kepolisian, TNI, kejaksaan dan masyarakat Kabupaten Cirebon. Kita juga umumkan nomor-nomor darurat atau hotline yang bisa dihubungi masyarakat jika menemukan atau melapor

jika ada dugaan pihak-pihak yang terpapar corona virus,” katanya.

Nomor darurat tersebut yakni (0231) 8800119 dan 08199800119 yang bisa dihubungi 24 jam. Nantinya setelah ada panggilan, tim khusus akan meluncur dan melakukan penanganan agar selanjutnya dilakukan penanganan awal sesuai prosedur.

“Silakan nomor-nomor ini disebarkan, dicatat, dan langsung hubungi jika ada kejadian atau situasi darurat. Nomornya aktif 24 jam,” katanya.

Terpisah, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes kepada Radar menuturkan dua rumah sakit milik Pemkab Cirebon yakni RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled siap menerima dan siap menangani pasien corona. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan tim medis untuk menangani pasien yang terpapar virus corona.

“Sejauh ini untuk kasus- kasus yang di Cirebon tidak ada yang posisitif. Dua rumah sakit kita sudah siap melakukan penanganan. Tim medisnya pun siap setiap saat,” jelasnya.

KOTA CIREBON SIAGA

Sementara itu, Pemkot Cirebon dan Forkopimda menyatakan kesiapsiagaan dan waspada terhadap ancaman virus corona. Meski demikian diharapkan masyarakat tidak panik.

Rabu siang (4/3), Walikota Nashrudin Azis, Kapolres Ciko AKBP Syamsul Huda, Dandim 0614 Letkol Inf Herry Indiyanto, Kajari Ewang Jasa Rahadian, dan Kepala Kantor Imigrasi Cirebon M Tito Andrianto meninjau kesiapan RSD Gunung Jati untuk memastikan kesiapan fasilitas medis di rumah sakit itu.

“Intinya merespons pesan presiden, kita waspada tapi tidak boleh panik. Pemerintah telah melakukan berbagai antisipasi. Rencananya besok (hari ini, red) akan ada rapat terbatas bersama forkominda dengan dinas terkait termasuk RSD Gunung Jati untuk menyiapkan berbagai hal dan penugasan siapa dan akan berbuat apa tugasnya. Respons cepat jika ada sesuatu yang mengkhawatirkan,” ujar Azis.

Azis memerintahkan kepada dokter yang dimiliki oleh Pemkot Cirebon disiagakan untuk memantau dari bawah, yakni dari puskesmas-puskesmas, utamakan pencegahan, termasuk penyembuhan manakala kondisi yang tidak diinginkan terjadi.

Azis bersama unsur Forkopimda juga mendatangi sejumkah toko swalayan dan apotek di Kota Cirebon. Dalam kunjungan ini, walikota mengimbau kepada manajemen toko swalayan untuk membatasi penjualan terhadap stok pangan dan kebutuhan rumah tangga lainnya secara berlebihan kepada para pembeli agar tidak terjadi kelangkaan stok pangan dan kebutuhan rumah tangga di pasaran.

Selain itu, kepada pemilik apotek, walikota mengimbau agar membatasi penjualan masker dan obat-obatan dalam jumlah yang berlebihan agar tak terjadi kelangkaan stok yang mengakibatkan sulitnya warga atau pasien ketika membutuhkan perlengkapan medis tersebut.

“Intinya kami imbau masyarakat tetap tenang, jangan ada kepanikan berlebihan. Jangan ada pembelian makanan dan kebutuhan rumah tangga secara berlebihan, karena itu akan mempengaruhi stok di pasaran. Percayakan pada pemerintah untuk mengendalikan situasi ini agar tetap kondusif,” ujar walikota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: