Kopi WAW Berkhasiat bagi Tubuh

Kopi WAW Berkhasiat bagi Tubuh

SAAT cuaca ekstrem, kopi panas menjadi minuman pilihan.Warung Kopi (Warkop) WAW Kafe Pena Radar Cirebon di Jalan Perjuangan 9 menyediakan dua menu unggulan, yakni kopi WAW kuning dan merah. Bedanya, hanya pada jenis kopi yang digunakan. Kopi WAW merah jenis Arabika, sementara WAW kuning terbuat dari biji Kopi Robusta.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau bagi semua kalangan. WAW merah Rp15 ribu, sementara untuk WAW kuning Rp 10 ribu. Barista Warkop WAW, Habib Nadzar (21) menuturkan, pertama yang harus dilakukan dalam penyajian kopi WAW adalah menimbang biji kopi, dengan berat 10 gram per masing-masing cupnya. Kemudian, lanjut Habib, proses menghancurkan biji kopi yang masih utuh menggunakan mesin khusus.

Setelah biji kopi dihancurkan, konsumen diberikan pilihan untuk memilih kopi tubruk atau V60. Untuk tubruk, terdapat sedikit ampas di dalam penyajiannya. Sementara V60, adalah kopi tanpa ampas. Setelah itu, lanjut pada pembersihan filter untuk menyaring bubuk kopi. Tujuannya agar steril dan bau kertas dapat hilang. “Kemudian kopi diletakan di atas filternya lalu dituang air mendidih dengan suhu 85 hingga 90 derajat,” ujar Habib, kemarin.

\"\"
Kopi WAW, harga yang ditawarkannya cukup terjangkau bagi semua kalangan

Habib menjelaskan, takaran air mendidih tidak boleh dilakukan secara langsung. “30 ml air dibiarkan sampai tetesan terakhir kira-kira selama 30 detik, untuk penurunan karbon dan memisahkan karbon. Kemudian lanjut tuang sampai air 150 ml untuk 1 cup atau gelas dengan takaran 10 gram kopi tadi,” ungkapnya.

Kopi WAW kuning ataupun merah, dianjurkan tidak menggunakan gula. Namun mereka yang menginginkan, juga disediakan. Penyajian kopi WAW dengan cara diseduh dan bukan direbus. Kemudian kopi WAW tidak diaduk, namun dipinggirkan. Anti oksidannya, juga sangat tinggi. “Kopi WAW juga apik terhadap cara penyajian dan pemilihan biji,” pungakasnya.

Dikatakan Habib, walaupun just kopi, kopi WAW bisa untuk terapi penyakit diabetes. Menurutnya, Owner Warkop WAW Ismail Komar dulunya sakit diabetes dan komplikasi, kemudian diterapi dengan kopi. “Setelah diterapi kopi yang diracik oleh istri beliau, alhamdulillah sembuh dan sehat kembali. Setelah sembuh, Pak Ismail Komar ikut kampanyekan terapi dari kopi WAW ini. Tentu untuk terapi dengan tanpa gula, ada takaran kopi dan waktu minum yang teratur,” bebernya.

Sedangkan, barista lainnya, Gunawan menambahkan, Warkop WAW juga menyediakan alternatif pilihan seduahan kopi, mulai dari espresso, latte, dan syantik yang disukai kalangan milenial. Dari tampilannya, kopi syantik ini sangat segar. Cocok dinikmati saat panas terik matahari ataupun cuaca dingin. Dengan harga Rp15.000, pengunjung Warkop WAW sudah bisa menikmati es kopi dengan sensasi dan rasa yang berbeda. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: