Jaga Diri, Jaga Diri

Jaga Diri, Jaga Diri

Angka pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia terus naik. Hingga kemarin sudah 117 pasien. Di Cirebon, satu pasien positif dirawat di RSD Gunung Jati. Situasi ini membuat masyarakat panik. Sekolah-sekolah diliburkan. ASN boleh kerja dari rumah. Bahkan sejumlah hotel pun dikabarkan mulai tak menerima tamu.

====================

MULAI Senin ini (16/3), sekolah-sekolah di wilayah Jawa Barat, termasuk Ciayumajakuning, diliburkan sampai 29 Maret 2020. Selama dua pekan itu para siswa menjalani kegiatan belajar di rumah. Pengumuman itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan walikota/bupati di Jawa Barat. Langkah itu diambil guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Di Cirebon misalnya, pemkot langsung menggelar rapat koordinasi dengan mengundang seluruh elemen dunia pendidikan. “Saya instruksikan kepada kepala dinas pendidikan untuk meliburkan anak-anak dari kegiatan belajar di sekolah. Upaya ini kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tegas Walikota Cirebon Drs H Nasrudin Azis SH di hadapan ratusan kepala sekolah TK, PAUD, SMP, SMA/SMK dalam rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Hotel Prima, Minggu (15/3).

Azis meminta semua pihak tetap waspada. Terlebih dengan adanya seorang pasien yang telah dinyatakan positif virus corona kini dirawat di RSD Gunung Jati Cirebon. Dengan libur sekolah ini, diharapkan orang tua ikut waspada dan mengawasi putra-putrinya untuk tidak keluar rumah.

“Ini bukan liburan bonus. Tapi liburan penuh doa. Tugas kita tingkatkan kewaspadaan supaya penyebarannya tak mengenai anak-anak kita dan warga Kota Cirebon. Kemudian bagaimana belajar anak, walaupun di rumah, tetap berkualitas,” pesan Azis.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon H Irawan Wahyono SPd MPd mengatakan secara teknis, pihaknya mengintruksikan kepada setiap sekolah untuk menyosialisasikan kepada dewan guru dan juga para siswa terkait dengan hal tersebut. Dirinya juga meminta kepada para guru untuk menyiapkan modul dan model pembelajaran bagi anak didiknya di rumah selama dua pekan sekolah diliburkan.

“Kita juga meminta kepada sekolah untuk menyiapkan model dan modul untuk kegiatan home learning. Secara teknis, anak-anak Senin (hari ini, red) berangkat sekolah untuk diberikan pengarahan dan surat edaran dari sekolah,” ungkap Irawan.

Pemkab Cirebon juga menggelar rapat mendadak dengan Forkopimda, IDI, dan pihak-pihak terkait lainnya, pagi kemarin. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam rapat tersebut. “Pertama kita menyikapi surat dari Disdik provinsi, para pelajar akan belajar di rumah dari tanggal 16 maret 2020 sampai 29 maret 2020,\" ujar Sekda Drs H Rahmat Sutrisno MSi.

Selanjutnya, menurut Rahmat, Pemkab Cirebon segera membentuk gugus tugas penanganan pencegahan virus corona. Pihaknya juga sudah memerintahkan SKPD di Kabupaten Cirebon yang melakukan pelayanan ataupun pengumpulan massa secara banyak agar melengkapi fasilitas kesehatan. Mulai pengukur suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer. “Termasuk car free day di Kabupaten Cirebon ditiadakan sementara waktu. Kita mencegah pengumpulan massa dalam jumlah banyak di satu lokasi,” imbuhnya.

Masyarakat diminta tak panik. Apalagi sampai melakukan aksi penimbunanan bahan makanan. Sekda menegaskan stok makanan masih cukup 15 bulan ke depan. “Belum sampai lockdown. Kita masih menunggu perkembangan. Yang jelas masyarakat jangan panik, pemerintah sedang mengupayakan langkah terbaik dalam penanganan corona,” katanya. (awr/abd/dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: