Eskalasi Wabah Virus Corona Meningkat

Eskalasi Wabah Virus Corona Meningkat

Eskalasi wabah virus corona di Indonesia telah memaksa sejumlah rumah sakit menutup layanan rawat inap bagi pasien di luar Covid-19. Pada kondisi ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta pemerintah provinsi (pemprov) menyiapkan untuk mematangkan kesiapan fasilitas kesehatan sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Warning yang disampaikan Kemenkes ini pun sejalan dengan Keputusan Presiden yang telah menetapkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk meredam wabah yang terus menimbulkan korban terinfeksi, hingga keresahan masyarakat setelah diberlakukan isolasi diri dengan beraktivitas di rumah.

“Kami telah memberikan arahan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Tanpa bosan mengingatkan pemerintah daerah. Salah satunya menginstuksikan kesiapan fasilitas sejalan dengan instruksi Presiden. Bahkan proyeksi untuk kebutuhan bagi pasien yang menderita Covid-19, ditanggung pemerintah dalam hal ini Kemenkes,” terang Menkes Terawan Agus Putranto, Selasa (17/3).

Instruksi yang dilayangkan menkes sebenarnya sudah berjalan dalam menghadapi wabah global yang terus meningkat. Ini dilihat dari pantauan yang dilakukan Fajar Indonesia Network (FIN) di lapangan. RSPI Sulianto Saroso Jakarta Utara salah satu contohnya.

Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit rujukan utama pemerintah untuk mengisolasi pasien virus corona. Ada 11 ruang isolasi yang disiapkan. Rencananya, RSPI bakal menambah 15 ruang isolasi lagi. Nah dari pemantauan Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso hingga Selasa (17/3) telah menerima 1.134 orang yang meminta diperiksa terkait virus corona.

Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianto Saroso, Dyani Kusumo Wardani menjelaskan pos pemantauan khusus corona itu telah dibuka di RSPI sejak Januari lalu sebagai tempat bagi masyarakat yang merasa mengalami gejala Covid-19. Antara lain seperti batuk, demam, dan sesak napas untuk kemudian diperiksa kesehatannya lebih lanjut.

Meski jumlah pasien melonjak, Dyani mengatakan pos pemantauan di RSPI masih dibuka, tetapi pelayanannya tidak dibuka 24 jam. Hanya sampai pukul 21.00. Namun apabila ada pasien yang menunjukkan gejala yang sudah cukup parah dan membutuhkan penanganan segera, ia memastikan rumah sakit akan tetap menerima pasien tersebut untuk diperiksa. “Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, RSPI Sulianti Saroso telah menangani total 50 kasus, dengan rincian 12 pasien positif, tiga pasien meninggal, dan 35 Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” ungkapnya.

Sementara itu, data yang diterima hingga Selasa (17/3) terjadi penambahan jumlah pasien positif Covid-19. Jubir Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyebut total jumlah pasien positif Covid-19 hingga kemarin mencapai 172 orang. Artinya pasien positif Covid-19 bertambah 38 orang.

\"\"

DISEMPROT:Cegah Virus Corona, dilakukan penyemprotan disinfektan di kantor Bupati Cirebon.
FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON

Yurianto menjelaskan penambahan kasus tersebut diterimanya pada malam hari Minggu (15/3) sebanyak 12 kasus dan Senin (16/3) sebanyak 20 orang, ditambah 6 orang dari hasil pemeriksaan Universitas Airlangga. “Ya, total saat ini ada 172 kasus,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, kemarin.

Penambahan pasien positif Covid-19 kebanyakan dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.

Dari 172 pasien itu, sembilan di antaranya dinyatakan sembuh dan masih ada beberapa orang lagi yang akan dilakukan pemeriksaan kedua. “Pasien yang sudah kami lakukan pemeriksaan di awal sudah ada 9 orang yang dinyatakan sembuh dan bisa pulang, dan masih ada beberapa orang lagi yang harus dilakukan pemeriksaan kedua,” jelasnya. (tim/fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: