Gojek Tekankan Tiga Hal Penting Cegah Penularan Corona
JAKARTA – Sebagai super app terbesar di Asia Tenggara, Gojek berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di seluruh ekosistemnya. Berbagai langkah proaktif dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan bersama.
Gojek menekankan tiga area penting dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. Juga mengajak ratusan juta individu dalam ekosistem gojek yang terdiri dari mitra driver, mitra usaha, merchant, karyawan serta masyarakat luas, untuk bersama-sama saling menjaga satu sama lain.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan tiga area penting untuk cegah penyebaran virus corona yaitu Pembatasan Jarak Sosial (Social Distancing), mempraktekkan Gaya Hidup Sehat dan menjaga Produktivitas.
Bahkan, untuk mendukung mitra driver dalam menjaga produktivitasnya, Gojek menjadi aplikasi on-demand pertama di Indonesia yang meluncurkan skema bantuan pendapatan mitra driver yang positif terkena COVID-19.
“Ekosistem Gojek terdiri dari ratusan juta individu, dan kami yakin upaya pencegahan yang dilakukan Gojek dapat memiliki dampak besar dalam memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19,” ujar Kevin Aluwi.
Social Distancing (Menjaga Jarak Sosial)
Dalam menggalakkan himbauan Social Distancing, Gojek menggaungkan gerakan #dirumahaja guna memutus rantai penularan COVID-19. Namun dengan mengikuti gerakan #dirumahaja, bukan berarti kita harus kehilangan produktivitas, karena Gojek siap mendukung berbagai kebutuhan selama masyarakat menjalani aktivitas di rumah.
Misalnya, melalui layanan GoFood yang turut mengimplementasikan social distancing di mana sekarang terdapat pilihan contactless delivery di mana makanan diantar dengan meminimalisir kontak langsung. Inovasi ini berupa tambahan opsi teks pesan cepat[1] pada fitur Chat di dalam pesanan GoFood antara pelanggan dan mitra driver.
Lebih luas lagi, sejalan dengan arahan pemerintah untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah, Gojek juga mengajak perusahaan dan masyarakat memberlakukan program kerja dari rumah (work from home/WFH). “Gojek sudah menerapkan WFH bagi ratusan karyawan Kantor Pusat Jakarta sejak 12 Maret. Langkah ini berlaku juga di India, Singapura dan Filipina, kemudian akan menyusul di Vietnam dan Thailand. Hal ini kami lakukan sesuai himbauan social distancing yakni menjaga jarak untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Kami bahkan menyiapkan panduan WFH[2] yang sudah dirilis ke publik, dan telah diunduh lebih dari 5.500 kali. Ini mungkin panduan WFH yang paling banyak dibaca di Indonesia,” ujar Kevin Aluwi.
GAYA HIDUP SEHAT
Sementara itu untuk fokus area Gaya Hidup Sehat, Gojek berkoordinasi dan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk merumuskan prosedur yang memastikan keamanan layanan di tengah tantangan penyebaran COVID-19.
Untuk itu, sejak 12 Maret lalu, Gojek meluncurkan serangkaian pedoman food safety kepada merchant, termasuk inisiatif baru yaitu Kartu Penanda Suhu Tubuh yang berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan. Mereka adalah karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan.
“Berbagai media juga digunakan Gojek untuk edukasi, mengkampanyekan praktik-praktik hidup sehat serta meningkatkan kewaspadaan pencegahan penyebaran COVID-19, diantaranya melalui notifikasi di aplikasi Gojek yang dikirimkan secara berkala kepada mitra dan pengguna layanan Gojek,” ungkap Kevin Aluwi.
PRODUKTIVITAS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: