Bukan karena Corona, Tapi Memang Sepi

Bukan karena Corona, Tapi Memang Sepi

CIREBON - Selain terkenal dengan kulinernya, Batik Cirebon tentu memiliki kekhasan di mata wisatawan. Memiliki banyak perajin batik, Pasar Centra Batik Trusmi tentu seharusnya menjadi pusat pilihan batik bagi masyarakat. Namun sangat disayangkan, dari pantauan Radar Pasar, Centra Batik ini terlihat sangat sepi. Bahkan kios dan tokonya pun banyak yang tutup.

Salah satu pedagang, Uus Ruhyat mengungkapkan, kondisi ini bukan imbas dari wabah virus Covid-19, namun kondisi ini sudah sejak lama terjadi. Meski menjadi centra batik, namun pasar ini sangat sepi.

\"Promosinya memang kurang. Sehingga wisatawan atau bahkan warga Cirebon sendiri, jarang yang datang ke sini,\" tuturnya, kemarin.

Dengan kurangnya daya tarik tersebut, pemerintah pun telah menempatkan salah satu kuliner khas empal gentong yang bisa menjadi daya tarik untuk masuk ke pasar Centra Batik Trusmi. Namun, kondisi pasar tetap saja sepi. Padahal untuk bangunan terbilang rapi, tertata dan sangat besih.

\"Bangunan juga sudah direnovasi menjadi bangunan baru di 2019,\" terangnya.

Menurutnya, hal ini juga disebabkan karena banyaknya pedagang yang tak disiplin. Misalnya masih banyak pedagang yang tak membuka toko selama beberapa hari. \"Yang buka 40% sisanya tutup semua sekarang. Padahal, jika toko buka semua, pembeli pun akan tertarik untuk datang karena melihat banyak pilihan,\" jabarnya.

Seharusnya, pemerintah melalui Disperindag bisa lebih tegas menindak pedagang yang menutup kios atau tokonya selama berhari-hari. Hal ini sesuai dengan Perda No 5 Tahun 2011. \"Apabila toko tidak ditempati selama 3 bulan berturut-turut, hak bisa diambil dan digantikan dengan pedagang lain. Dinas juga harusnya bisa lebih selektif,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: