Tiga KK Terdampak Abrasi Sungai Ciwaringin

Tiga KK Terdampak Abrasi Sungai Ciwaringin

MAJALENGKA– Satu kepala keluarga (KK) di Desa Leuwikujang kecamatan Leuwimunding tepatnya di Dusun Muara RT 02 RW 01 dievakuasi. Hal tersebut menyusul abrasi susulan di bantaran Sungai Ciwaringin.

Kepala Desa Leuwikujang, H Juaeni mengatakan kekhawatiran masyarakat di bantaran sungai Ciwaringin akhirnya terjadi. Hal tersebut menyusul satu rumah milik Sunama di Dusun Muarah bagian belakangnya tergerus abrasi. Kejadian Sabtu (14/3) lalu itu mengakibatkan bagian dapur rumah Sunama ambles tergerus luapan air sungai Ciwaringin.

“Material bagian dapur atau belakang rumahnya ambles terbawa arus sungai dengan ketinggian sekitar 12 sampai dengan 14 meter dengan panjang 30 meteran. Beruntung kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” kata Juhaeni, Rabu (18/3).

Pihaknya bersama unsur Muspika Leuwimunding sudah mengevakuasi korban beserta keluarnya ke tempat lebih aman. Ancaman abrasi di sungai Ciwaringin ini terjadi sejak beberapa tahun yang lalu dan belum ada tindakan serius dari instansi terkait. Total ada tiga Kepala Keluarga (KK) yang terancam tidak miliki tempat tinggal akibat bencana abrasi di wilayahnya.

Disamping itu juga sekitar delapan unit rumah yang terancam karena kondisi tebing sungai sudah sangat memprihatinkan. Jaraknya dari semula sekitar tiga meter, kali ini sudah kurang dari satu meteran. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada mengingat curah hujan di bulan ini masih cukup tinggi baik di hulu sungai maupun wilayah Leuwimunding.

“Evakuasi sudah kami lakukan. Kami juga tengah mencari solusi terkait nasib korban. Karena rumah tersebut sudah tidak bisa ditempati lagi. Korban sementara menetap di keluarganya. Pihak kami bersama TNI/Polri sudah melakukan upaya tanggap darurat bencana abrasi di wilayah kami,” kata Enjo sapaan akrabnya.

Sementara itu, pemilik rumah, Sunama meminta kepada pemerintah dan dinas terkait untuk menindaklanjuti kondisi tebing sungai Ciwaringin yang setiap tahun semakin kritis. Saat kejadian tersebut, dia bersama keluarganya sedang tidak berada di belakang rumah.

“Kejadiannya sekitar pukul 04.00 WIB. Malamnya hujan deras mengakibatkan sungai Ciwaringin meluap dan menggerus tanah di sekitar bantaran termasuk rumah kami. Kami berharap pemerintah segera menangani kondisi sungai yang sudah sangat memprihatinkan,” harapnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: